Pengertianmetode Penelitian Salah satu ciri khas penelitian adalah :proses yang berjalan secara terus menerus Jadi hasil penelitian tidak akan pernah merupakan hasil yang bersifat final. Hasil penelitian seseorang harus tunduk pada penelitian orang lain yang datang belakangan, Jadi proyek penelitian dari awal sampai akhir merupakan proses
Pengertian Penelitian Pengembangan, Fungsi & Cirinya – Di dunia pendidikan, organisasi, atau juga perusahaan istilah penelitian pengembangan atau Research and Development cukup akrab di telinga. Adanya divisi ini bertujuan untuk mendapatkan data secara ilmiah, di mana data ini digunakan untuk menghasilkan, mengembangkan dan memvalidasi produk. Penelitian pengembangan dibangun sebagai dasar konstruksi model dan teori. Kalau kita membicarakan penelitian maka biasanya yang tergambar dalam benak adalah usaha untuk memecahkan masalah untuk menemukan fakta secara terorganisir. Sementara pengembangan merupakan usaha untuk memperluas kemampuan teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan lewat latihan dan pendidikan. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk pengembangan, baik itu produk ataupun roda kegiatan. Yang dalam prosesnya terbagi menjadi beberapa proses, seperti pra-perencanaan penelitian, perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan sebagainya yang dapat kamu pelajari melalui buku Manajemen Penelitian Pengembangan dibawah ini. Manajemen Penelitian Pengembangan Research & Development Pengertian Penelitian PengembanganPengertian PenelitianPengertian Penelitian menurut para ahli1. Kamus Besar Bahasa Indonesia2. Sutrisno Hadi3. Soerjono Soekanto4. Sanapiah Faisal5. Donald Ary6. Tyrus HilwayBerikut ini beberapa pendapat ahli tentang pengembangan1. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI2. Merriam Webster3. Cambridge Dictionary4. Seels and Riches5. R. Wayne Mondy and Robert Hasibuan Pengertian Penelitian dan Pengembangan1. Borg dan Gall 18892. Gay 19903. Van Den Akker and Plomp 19934. Seels and Richey 1994 5. Richey dan Klein 20076. Sugiyono 2011Fungsi Penelitian Pengembangan1. Memberikan pengetahuan dan wawasan yang Peningkatan Mengatur biaya Mengembangkan produk dan layanan Mendeskripsikan serta memberikan data dan Penghubung atau Menyempurnakan produk yang sudah Mengembangkan suatu produk yang Mengembangkan dan memvalidasi Evaluasi produk. Ciri-Ciri Penelitian Pengembangan1. Ada pembelajaran dari hasil penelitian untuk dikembangkan2. Adanya pengembangan basis produk berdasarkan temuan3. Dilakukan pengujian lapangan 4. Ada revisi untuk memperbaiki kekuranganCiri-Ciri Penelitian Pengembangan dalam Dunia PendidikanPenelitian yang dilakukan mendukung keefektifan pencapaian kompetensi peserta didikAda uji ahli serta uji coba lapangan dalam ruang lingkup terbatasAda dokumentasi dan pelaporanKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Sebelum langsung membahas penelitian pengembangan kita bahas terlebih dahulu tentang penelitian. Pengertian Penelitian Penelitian adalah cara pengamatan atau inkuiri serta memiliki tujuan untuk menemukan jawaban permasalahan untuk proses penemuan, baik itu discovery maupun invention. Penelitian adalah sebuah usaha untuk menemukan dan memgembangkan serta menguji sejauh mana kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Penelitian merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan dengan cara sistematis dan logis untuk mencapai sebuah tujuan. Penelitian adalah usaha untuk melakukan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori Pengertian Penelitian menurut para ahli 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia Penelitian adalah pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip. 2. Sutrisno Hadi Menurut Sutrisno Hadi penelitian adalah kegiatan atau usaha untuk mengisi kekosongan atau kekurangan, menggali lagi lebih jauh apa yang sudah ada, melakukan pengembangan dan perluasan serta membuktikan kebenaran sesuatu yang kebenarannya masih meragukan. Semisal ada teori yang sepertinya tidak relevan lagi dengan kondisi terkini maka lewat penelitian kita bisa membuktikan kembali teori tersebut. 3. Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto menyatakan bahwa penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang berdasarkan analisis secara sistematis serta konstruksi yang dikerjakan secara sistematis, metodologis, dan konsisten dengan tujuan mencari kebenaran. Di mana kebenaran merupakan suatu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya. Jadi, kegiatan penelitian adalah kegiatan penuh perhitungan guna mencari kebenaran. Penelitian tak bisa sembarangan karena bertujuan untuk membuktikan secara ilmiah sebuah teori dengan sistematis. 4. Sanapiah Faisal Menurut Sanapiah Faisal penelitian merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menelaah suatu masalah. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah secara sistematis untuk mendapatkan pengetahuan baru yang selanjutnya pengetahuan baru itu dapat dipercaya kebenarannya entah tentang ilmu alam maupun ilmu sosial. Penelitian tak selalu ilmu alam. Ilmu sosial pun juga sama sering memerlukan kegiatan penelitian. Hanya saja mungkin cara pengambilan dan pengolahan datanya yang berbeda. 5. Donald Ary Donald Ary memiliki pendapat bahwa, penelitian merupakan sebuah penerapan dari pendekatan ilmiah dalam suatu pengkajian masalah untuk mendapatkan informasi yang berguna dan mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Lewat penelitian, kita akan memperoleh informasi yang dibutuhkan dan teruji karena dikerjakan melalui pendekatan ilmiah. 6. Tyrus Hilway Menurut Tyrus Hillway, penelitian adalah suatu metode pembelajaran yang sifatnya mendalam di mana metode ini penuh dengan kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa dipercaya atas suatu masalah agar bisa ditemukan pemecahannya. Melakukan penelitian tak bisa sembarangan. Perlu perhitungan yang tepat agar hasilnya tidak meleset dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengertian Pengembangan Pengembangan merupakan sebuah proses yang dapat menghasilkan pertumbuhan, kemajuan, perubahan positif atau peningkatan jumlah komponen fisik, ekonomi, lingkungan, sosial dan demografis. Proses pengembangan mutlak dibutuhkan untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Setiap perusahaan atau lembaga pendidikan berusaha melakukan pengembangan rutin. Berikut ini beberapa pendapat ahli tentang pengembangan 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan untuk mengembangkan. 2. Merriam Webster Pengembangan merupakan tindakan, proses, atau hasil dari pengembangan dan ide baru. Lewat pengembangan ide baru bisa ditemukan. Ide baru tersebut diharapkan lebih baik dari sebelumnya. 3. Cambridge Dictionary Pengembangan adalah proses di mana seseorang atau sesuatu tumbuh atau berubah dan menjadi lebih maju. Setiap manusia semestinya mengalami perkembangan. Dari tidak bisa menjadi bisa. Dari biasa saja menjadi istimewa. 4. Seels and Riches Pengembangan adalah proses menerjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fitur fisik. Ketika kita akan menerjemahkan detail rancangan maka penggambarannya dalam bentuk fisik. 5. R. Wayne Mondy and Robert Pengembangan adalah proses pembelajaran yang sudah dimulai dari sekarang tugas saat ini dan fokus untuk jangka panjang yang lebih. Jadi proses pengembangan itu tidak dalam waktu singkat sehari sebulan atau setahun namun bisa jadi puluhan tahun agar sempurna. Seperti pabrik mie instan yang sudah ternama, puluhan tahun berdiro perusahaan itu berusaha terus mwngembangkan produk yang mampu diterima oleh semua kalangan di setiap jamannya. Maka varian rasa produk baru terus diciptakan guna tetap eksis di masyarakat. Dari semula rasanya hanya ayam bawang, lalu bertambah jadi rendang, kini bertambah rasa lagi jadi varian spaghetti dan mie korea. 6. Hasibuan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan lewat pendidikan dan pelatihan. Setiap perusahaan yang menginginkan memiliki karyawan yang bermutu akan berusaha melakukan pengembangan. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengertian Penelitian dan Pengembangan Nah, jika tadi di atas pengertian penelitian dan pengembangan secara terpisah, maka bagaimana pengertian penelitian pengembangan secara bersama? Berikut pengertian penelitian pengembangan menurut para ahli. 1. Borg dan Gall 1889 Penelitian pengembangan pendidikan adalah suatu proses yang dipakai untuknmengembangkan dan menvalidasi produk pendidikan. Cara ini jelas dibutuhkan oleh setiap lembaga pendidikan atau juga perusahaan guna mendapatkan kemajuan. 2. Gay 1990 Pengembangan penelitian adalah upaya untuk memgembangkan suatu produk yang efektif dan berbentuk bahan bahan pembelajaran, media, strategi pembelajaran, untuk digunakan di sekolah dan bukan untuk menguji teori. Pendidikan membutuhkan produk yang bisa membantu proses pembelajaran. Lewat penelitian pengembangan harapan ini bisa dipenuhi. 3. Van Den Akker and Plomp 1993 Penelitian pengembangan adalah pengembangan model atau prototype produk serta penyusunan saran-saran metodologi untuk perancangan dan evaluasi model atau prototype produk. Kebutuhan akan prototype baru yang lebih baik membuat penelitian pengembangan menjadi hal yang dibutuhkan 4. Seels and Richey 1994 Penelitian pengembangam adalah suatu analisis sistematik terhadal perancangan, pemgembangan dan evaluasi , proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria efektivitas, validitas, serta kepraktisan. Penelitian pengembangan atau Research and Development sendiri merupakan sebuah upaya sistematis, terstruktur, terukur untuk memicu terciptanya sebuah inovasi yang secara rinci dijelaskan di dalam buku Research & Development. 5. Richey dan Klein 2007 Penelitian pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk nyata/ fisik yang berkaitan dengan rancangan belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi dikerjakan dengan tujuan menetapkan dasar ilmiah untuk membuat produk pembelajaran dan non pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang telah ada. 6. Sugiyono 2011 Penelitian pengembangan adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektifitas produk tersebut. Penelitian pengembangan yang paling umum adalah yang melibatkan situasi di mana dilakukan pengembangan produk, kemudian ada analisis setelah itu dijelaskan. Sebagai penutup produk akhir dievaluasi. Selain itu, ada juga tipe kedua dari penelitian ini lebih berfokus pada dampak produk pada pelajar atau organisasi. Ada juga jenis studi ketiga yang lebih fokus pada analisis umum pengembangan desain atau proses evaluasi secara utuh atau sebagai elemen. Perbedaan mendasar harus dibuat antara laporan penelitian pengembangan aktual praktik dan deskripsi desain dan model prosedur pengembangan teori. Meskipun sering di salah pahami, penelitian pengembangan telah banyak berkontribusi pada pertumbuhan bidang secara keseluruhan, sering berfungsi sebagai dasar untuk model konstruksi dan berteori. Nah bagaimana bisa memahami penelitian pengembangan seperti apa dari uraian lengkap penelitian pengembangan? Fungsi Penelitian Pengembangan Sebenarnya untuk apa kita melakukan penelitian pengembangan? Memangnya apa fungsi dari penelitian pengembangan itu? Nah, ini dia fungsi-fungsi penelitian pengembangan. 1. Memberikan pengetahuan dan wawasan yang kuat. Penelitian pengembangan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang kuat untuk keberlangsungan kegiatan produksi. Fungsi ini jelas sangat penting dalam hal kegiatan produksi. 2. Peningkatan proses. Melalui penelitian pemgembangan diharapkan mendapat metode yang lebih efisien untuk meningkatkan produksi. Produksi meningkat diharapkan bisa memperbesar pemasukan dari penjualan. 3. Mengatur biaya produksi. Jika biaya produksi selama ini dianggap terlalu besar maka penelitian pengembangan bisa membantu memberikan pembiayaan baru yang diharapkan lebih murah sehingga biaya produksi bisa ditekan. 4. Mengembangkan produk dan layanan baru. Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan akan selalu terjadi. Ketika suatu perusahaan memiliki produk yang semula laku dipasaran kemudian turun karena ada produk sangam maka perlu dikembangkan produk atau layanan baru yang bisa bersaing dengan produk lain. Disinilah fungsi penelitian pengembangan memegang peranan penting. Contohnya sendiri dapat kita lihat dalam bidang kependidikan, dimana penelitian pengembangan digunakan untuk memadukan berbagai jenis penelitian agar dapat menghasilkan sebuah metode baru yang dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dan hal ini dibahas dalam buku Penelitian Desain dan Pengembangan Kependidikan. 5. Mendeskripsikan serta memberikan data dan informasi. Penelitian pengembangan dibutuhkan karena mampu memberikan data yang dibutuhkan beserta informasi yang memang sedang dicari. Tanpa data maka perusahaan bisa mati gaya. Pasar yang ada tidak bisa ditebak begitu saja. 6. Penghubung atau pemutus. kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Jika sebelumnya sudah ada penelitian, maka penelitian pengembangan ini bisa jadi menghentikan penelitian sebelumnya jika dirasa tidak relevan, atau meneruskan lagi penelitian selanjutnya. 7. Menyempurnakan produk yang sudah ada. Seiring perkembangan zaman maka kebutuhan konsumen akan barang yang dihasilkan berubah. Maka perusahaan perlu menyempurnakan produk yang sudah ada. Seperti halnya ponsel yang semula hanya berguna untuk komunikasi saja seiring perkembangan jaman perlu kemampuan lain untuk melengkapi kemampuan ponsel yang ada. Penyempurnaan produk itu didapat dari penelitian pengembangan. Dari semula hanya untuk kinikasi, bertambah lagi untuk selfie lalu terus dilengkapi dengan memori mumpuni agar kuat dipakai aktivitas media aplikasi. 8. Mengembangkan suatu produk yang efektif. Produk yang efektif akan dikejar oleh konsumen. Produk bagus menurut perusahaan tapi biasa aja di mata konsumen ya buat apa. Penelitian pengembangan berfungsi untuk menemukan suatu produk yang efektif 9. Mengembangkan dan memvalidasi produk. Agar produk lebih berkualitas maka penelitian berfungsi untuk mengembangkan sekaligus memvalidasi produk. 10. Evaluasi produk. Setiap kali produk baru dilempar ke pasaran maka penelitian pengembangan akan mengevaluasi produk tersebut ketika sampai di tangan konsumen. Hal ini penting untuk mendapatkan gambaran respon konsumen sebagai bahan evaluasi produk. Manajemen Produksi Ciri-Ciri Penelitian Pengembangan Tidak semua penelitian itu merupakan penelitian pengembangan, ini dia ciri-ciri yang ada dalam penelitian pengembangan 1. Ada pembelajaran dari hasil penelitian untuk dikembangkan Pada penelitian ini dilakukan kegiatan guna mencari temuan-temuan penelitian berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Perusahaan tidak boleh puas begitu saja dengan hasil yang sudah dibuat melainkan terus dipelajari agar terus bisa melakukan pengembangan. 2. Adanya pengembangan basis produk berdasarkan temuan Setelah melakukan penelitian akan didapatkan Temuan penelitian, dimana temuan ini akan digunakan untuk mengembangkan produk yang ada. 3. Dilakukan pengujian lapangan Pada penelitian pengenbangan dilakukan pengujian lapangan karena ada pengaturan di mana produk tersebut akan digunakan selamanya Setelah produk dilepas, kemudian diadakan uji lapangan dalam situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan. 4. Ada revisi untuk memperbaiki kekurangan Dilakukan revisi pada kekurangan yang ditemukan dalam tahap uji lapangan tentu harus diperbaiki. Setelah dilakukan uji lapangan, digelar juga revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan. Dengan demikian, hasilnya semakin lama semakin sempurna. Ciri-Ciri Penelitian Pengembangan dalam Dunia Pendidikan Selain dalam dunia perusahaan, penelitian pengembangan juga ada dalam dunia pendidikan. Penelitian pengembangan dalam dunia pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut Pemecahan masalah Pemecahan masalah yang dilakukan berkaitan dengan usaha inovasi atau ada penerapan teknologi dalam pembelajaran. Masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian pengembangan adalah masalah yang real di lapangan berkaitan dengan upaya inovatif atau usaha menerapkan teknologi pada kegiatan pembelajaran sebagai pertanggungjawaban profesional dan komitmen peneliti terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran. Pembahasan lebih lanjut mengenai mengidentifikasi serta merumuskan masalah juga dapat Grameds pelajari melalui buku Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Edisi Keempat dibawah ini. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Penelitian yang dilakukan mendukung keefektifan pencapaian kompetensi peserta didik Ada pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar untuk menunjang keefektifan pencapaian kompetensi peserta didik. Apapun yang disiapkan semata untuk mendukung proses pembelajaran demi mencapai kompetensi peserta didik yang maksimal. Sebagai salah satu jenis penelitian bersifat terapan, penelitian pengembangan berorientasi pada pengembagnan produk pembelajaran yang digunakan untuk pemecahan masalah pembelajaran, seperti halnya yang dibahas di dalam buku Model Penelitian Pengembangan. Ada uji ahli serta uji coba lapangan dalam ruang lingkup terbatas Produk yang dikembangkan mestilah divalidasi oleh uji ahli, dan uji coba lapangan terbatas supaya produk yang dihasilkan dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut semestinya dideskripsikan secara jelas dan gamblang , supaya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Hal ini tentu menjadi penting adanya Ada dokumentasi dan pelaporan Ciri penelitian pengembangan di dunia pendidikan adalah adanya dokumentasi Proses perkembangan model, pendekatan, modul, dan media pembelajaran. Pembuatan dokumentasi ini secara rapi dan dilaporkan secara sistematis berdasarkan kaidah penulisan yang mencerminkan orisinalitas. Orisinalitas menjadi hal penting dalam penelitian pengembangan. Orisinalitas sebenarnya ada kaitanya dengan kejujuran yang notabene berhubungan dengan moral. Pendidikan membutuhkan moral yang baik agar dapat mencetak generasi berkualitas . Itulah pembahasan tentang penelitian pengembangan yang biasanya wajib dilakukan oleh setiap perusahaan agar dapat memberikan wawasan untuk karyawan, meningkatkan proses, mengatur biaya produksi agar lebih efisien, mengembangkan produk atau layanan baru, dan lain-lain. Untuk menambah pemahaman lagi tentang penelitian pengembangan di suatu perusahaan, Grameds bisa mendapatkan buku-buku pilihan di Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kamu yang ingin menambah wawasan. Semoga Bermanfaat! Penulis Irma ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Hasilpenelitian merupakan upaya untuk membuktikan kebenaran? Hasil penelitian merupakan upaya untuk membuktikan kebenaran? Tuesday, May 17 2022. hasil penelitian merupakan upaya untuk membuktikan kebenaran hipotesis. admin March 22, 2022. 0 0 Less than a minute. Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Share via Email Print.

PembahasanDalam suatu metode ilmiah, terdapat hipotesis yaitu dugaan sementara dari suatu permasalahan yang diteliti. Setelah membuat hipotesis, maka penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis tersebut. Dalam suatu eksperimen, kita harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil eksperimen. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah suatu metode ilmiah, terdapat hipotesis yaitu dugaan sementara dari suatu permasalahan yang diteliti. Setelah membuat hipotesis, maka penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis tersebut. Dalam suatu eksperimen, kita harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil eksperimen. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah D.

Penelitian merupakan usaha sistemamatik dalam menjawab suatu permasalahan. Penelitian dilaksanakan untuk menjawab persoalan-persoalan yang di hadapi manusia dalam kehidupannya seperti halnya dalam ekonomi, politik, agama, social, budaya, dan pendidikan. teliti dan sabar serta memerlukan kebenaran, sebab hasil penelitian kadang kala
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEBENARAN ILMIAH MENURUT PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU Saifullah* Abstract The philosophy of science is the science that studies ontology, epistemology and axiology. This article offers a descriptive analytical discussion on scientific truth in accordance with the philosophy of science. Truth constitutes the core and the essense of a philosophical inquiry. Since philosophy is to discover and comprehend the truth, a seeker of the truth will therefore find something which is coherent and correspond to facts. The philosophy of science as the basis in seeking the meaning of scientific truth is increasingly important, since science should be functioning through its complicated objects of inquiry which are also related to human behaviors. Further, science should be committed to its human values orientation. It is in this direction that the philosophy of science concerns itself. Key words science, the philosophy and the truth Pendahuluan Gerak laju perjalanan manusia dalam mencapai kepuasan yang “sempurna” cukup panjang, pelik, dan berliku-liku. Adapun kepuasan itu sendiri adalah sangat relatif. Puas bagi seseorang belum tentu puas bagi orang lain. Hal itu disebabkan oleh karena kepuasan dapat ditinjau dari berbagai sudut, yaitu dapat ditinjau dari sudut kebendaan dan dari sudut non kebendaan. Sedangkan perbedaannya ada pada cara memperoleh pemenuhan kepuasan itu. Ada cara pemenuhan kepuasan yang objektif dan adapula cara yang subjektif, cara yang objektif dipakai dalam ilmu dan dinamakan dengan cara kerja ilmiah. Artinya, cara kerja yang dilakukan dengan menggunakan kemampuan berpikir, baik berpikir secara teoritis, mendalam, dan luas, maupun dengan penelitian yang terencana dan terarah. Meskipun manusia belum dapat menjamah keseluruhan persoalan hidup dengan cara kerja ilmiah, usaha dengan cara kerja ilmiah itu sudah membawa perkembangan dan kemajuan yang pesat bagi ilmu dan teknologi dewasa Pada dasarnya terjadinya perkembangan ilmu dan teknologi dengan pesat itu dikarenakan oleh hasrat/rasa ingin tahu curiosity yang dimiliki oleh manusia dan dapat dinyatakan sebagai “modal” nya yang sangat berharga. Betapa tidak, dapat pula dibayangkan “bagaimana jadinya” bila manusia tidak memiliki rasa ingin tahu, ia akan statis, jumud dan tidak akan dapat berkembang sebagai manusia normal. Dalam kehidupannya dapat dikatakan manusia penuh dengan “pergumulan” antara munculnya pertanyaan dan pencarian jawaban atas pertanyaannya itu, betapapun sederhana bentuk dan kualitas pertanyaan itu. Sehingga secara filosofis para filsuf menyebut manusia sebagai makhluk tukang tanya2 dan itulah bedanya antara – menurut mereka – manusia dengan yang bukan manusia. Hasrat ingin tahu itu, memungkinkan manusia untuk mempergunakan indera dan kemampuan berpikirnya bagi kepentingan mengenal dan memahami segala sesuatu yang “ada” dan “yang mungkin ada” dilingkungan sekitarnaya. Persentuhan indera manusia dengan alam akan menghasilkan pengetahuan-pengalaman. Pengalaman-pengalaman khusus dan dialami oleh banyak manusia sebagai pengalaman yang sama menjadi pengalaman yang ______________ * Saifullah lahir di desa Leupe Lamno menamatkan S-1di Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, S-2 diselesaikan di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Pemikiran Pendidikan Islam dan sekarang sebagai Dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Banda Aceh 1 Tim Pengembangan Filsafat Ilmu IKIP Semarang, Filsafat Ilmu, Semarang IKIP Semarang Press, 1990, p. 1 2 Berling, Filsafat Dewasa Ini, alih bahasa Hasan Amin Jakarta tp., 1996, p. 9 bersifat umum dan akan berlaku umum pula. Pengalaman umum tersebut tidak hanya bersifat Secara historis dalam analisis Auguste Comte - menurut Koento Wibisono Siswomiharjo – umat manusia, jiwanya baik secara individual maupun keseluruhan berkembang menurut hukum tiga tahap, yaitu tahap teologi/fiktif, tahap metafisis/abstrak dan tahap posotif atau Oleh karena itu, dalam versi Auguste Comte, pada masyarakat yang sudah maju seperti sekarang ini, sesuatu jawaban/statemen ataupun informasi itu disebut benar sebagai kenyataan ilmiah, apabila ia dapat digolongkan positif dalam arti bermuatan filsafat, sebagaimana yang jelas, pasti, kongkrit, akurat dan Nampaknya Auguste comte sangat menyakini kerangka kebenaran dengan hukum tiga tahapnya itu, dimana ia kemudian dikenal sebagai bapak aliran filsafat positivisme. Untuk memahami, mengolah, dan menghayati dunia beserta isinya, manusia menggunakan beberapa pendekatan. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah filsafat, ilmu pengetahuan, seni dan agama. Filsafat adalah berusaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-nilainya. Artinya, filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran Sedangkan filsafat ilmu ialah menyelidiki tentang pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk Pengetahuan yang memuaskan, pada gilirannya akan menjadi pengalaman yang benar, yang kemudian disebut dengan istilah Selanjutnya, untuk lebih jelas pembahasan yang terkandung dalam tulisan ini, maka penulis akan menjelaskan dalam bagian-bagian berikut ini, dimana tulisan ini terdiri dari 4 bagian. Bagian Pertama, “Pendahuluan”. Bagian Kedua, “Tentang Pengertian Filsafat Ilmu yang Pembahasannya terdiri dari a tentang pengertian filsafat ilmu, b tentang asal filsafat, c tentang hubungan ilmu dengan filsafat ilmu. Bagian Ketiga, “Kebenaran Ilmiah dalam Ilmu” yang pembahasannya terdiri dari a tentang arti kebenaran, b tentang teori-teori kebenaran, c tentang ilmu pengetahuan, dan d tentang peran dan fungsi filsafat ilmu dalam mencari arti dan makna kebenaran ilmiah, dan terakhir Bagian Keempat, yaitu kesimpulan. Pengertian Filsafat Ilmu dan Relevansinya Pembicaraan pada bagian ini berkisar pada pengertian filsafat ilmu dan relevansinya, diantaranya; tentang pengertian filsafat ilmu, tentang asal filsafat, yaitu; tentang keheranan, kesangsian serta kesadaran dan keterbatasan dan diakhir dengan hubungan filsafat ilmu dan ilmu. A. Pengertian Filsafat Ilmu Apabila kita berbicara mengenai filsafat ilmu, maka tidak terlepas dari dua kata, yaitu filsafat dan ilmu, rangkaian kata seperti itu dalam bahasa „Arab disebut dengan tarkib idlaf, ______________ 3 Tim Pengembangan Filsafat Ilmu IKIP Semarang, Filsafat ...., p. 1-2 4 Koento Wibisono Siswomiharjo, Arti perkembangan Menurut Filsafat Positivisme Auguste Comte, Yogyakarta Gadjah Mada University Press, 1996, p. 10-21 5 Koento, Arti perkembangan.... 6Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, Filsafat Ilmu, Yogyakarta Liberty Yogyakarta, 1996, p. 1 7 Beerling, Kwee, Mooij, Van Peursen. Inleidingfor de Wetenscbapsleer, alih bahasa Soejono Soemargono dengan Judul “Pengantar Filsafat Ilmu”, Yogyakarta Tiara Wacana, 1990, p. 1 8 Tim Pengembangan Filsafat Ilmu IKIP Semarang, Filsafat ...., p. 2 dalam bahasa Indonesia disebut dengan kata majemuk. Apakah filsafat itu?, menjawab pertanyaan seperti itu tidak semudah yang diduga, karena filsafat bukanlah sesuatu yang dapat memberikan gambaran yang jelas dan utuh serta memuaskan adalah suatu hal yang sangat Namun sesulit apapun untuk menjelaskan arti filsafat harus dibuat suatu definisi sebagai pegangan. Definisi tentang filsafat yang dikemukan oleh para ahli sangat banyak, diantaranya oleh Plato yang mengatakan filsafat itu tidak lain adalah pengetahuan tentang segala yang ada. Sedang Al-Farabi menyatakan bahwa filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat yang Kata filsafat berasal dari bahasa „Arab falsafah, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan Philosophy, kesemuanya berasal dari bahasaYunani Philosophia terdiri dari kata phitein yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang Kata filsafat pertama sekali digunakan oleh Pythagoras 582-496 SM, kemudian diperjelas oleh para kaum sophist dan juga oleh Socrates 470-399 SM. Pendapat lain menyebutkan bahwa filsafat secara harfiah mengandung arti kegandruang mencari hikmah kebenaran dan arif, kebijaksanaan dalam hidup dan Dalam bahasa „Arab kata “ilmu” berasal dari kata “alima”, sering disebut ilmu pengetahuan atau singkatannya “ilmu”. Diantara sekian banyak definisi mengenai ilmu, adalah merupakan pengetahuan yang benar dengan memperhatikan batasan obyek, metoda beserta nilai kegunaannya. Paul Freedman menjelaskan bahwa ilmu adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang melalui pelaksanaannya ummat manusia memperoleh suatu pengetahuan dan pemahaman tentang alam yang senantiasa lebih cermat dan lebih meningkat, pada suatu kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan diri sendiri terhadapnya dan mengubah lingkungannya dan mengubah ciri-cirinya Jadi, filsafat ilmu adalah merupakan pendalaman dari filsafat pengetahuan. Kemudian secara etimologi dikenal sebagai Philosophy of Science, Wissen Schaft Lebre dan Westen Shaps Secara terminology filsafat ilmu adalah refleksi filsafati yang tidak pernah mengalami titik henti dalam meneliti hakekat ilmu untuk menuju pada sasarannya, yaitu apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran, sasaran yang memang tidak pernah akan habis dipikirkan dan tidak akan selesai Dari definisi di atas, maka menjadi jelaslah bahwa sasaran filsafat ilmu adalah hakekat ilmu pengetahuan dan selalu mempertanyakan mengenai ontologi, epistemologi dan aksiologi. Maka Will Durant mengibaratkan filsafat sebagai pasukan marinir yang merebut pantai. Setelah pantai berhasil direbut, pasukan infanteri baru dapat mendarat. Yang diibaratkan sebagai pasukan infanteri adalah berbagai pengetahuan, diantaranya adalah ilmu. Dengan kias tersebut, maka jelaslah bahwa filsafatlah yang “memenangkan” tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Sesudah mendapatkan tempat berpijak, maka ilmulah yang berperan “membelah gunung” dan “merabas hutan”. Setelah sasaran dicapai, maka „pergilah” filsafat ______________ 9Mas Soebagio, Dasar-Dasar Filsafat, Yogyakarta Liberty, 1985, p. 5 10Endang Saifuddin Anshari, P. 83 11Lasiyo dan Yuwono, P. 1 12Ibid. 13Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, P. 103-104, 14 Koento Wibisono, Filsafat Ilmu dalam Islam, dalam Chabib Thaha, “Reformasi Filsafat Pendidikan Islam”, Semarang Pustaka Pelajar, 1996, P. 11 15 Koento Wibisono, Beberapa Hal Tentang Filsafat Ilmu, Sebuah Sketsa Umum Sebagai Pengantar Untuk Memahami Hakekat Ilmu dan Kemungkinan pemahaman-nya, Pidato Ilmiah, Yogyakarta, IKIP PGRI, 1988 atau marinir itu dengan menyerahkan segala sesuatunya kepada ilmu untuk meneruskan Dari penjelasan di atas, maka filsafat ilmu dapat juga diartikan dalam dua pengertian, yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, filsafat ilmu adalah menampung permasalahan yang menyangkut hubungan-hubungan keluar dari kegiatan ilmiah seperti implikasi-implikasi ontologik metafisik dari citra dunia yang bersifat ilmiah, tata susila yang menjadi pegangan penyelenggaraan ilmu. Konsekuensi-konsekuensi pragmatic-etik pengembangan ilmu dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, filsafat ilmu adalah menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan-hubungan kedalam yang terdapat didalam ilmu, yaitu menyangkut mengenai sifat pengetahuan ilmiah dan cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan B. Asal-Usul Filsafat Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu18 1. Keheranan 2. Kesangsian 3. Kesadaran dan keterbatasan 1. Keheranan, rasa heran merupakan asal dari filsafat, kata sebagian filosof, Plato mengatakan bahwa mata kita mengamati bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini member dorongan untuk menyelidiki, dan penyelidikan ini berasal dari filsafat. Begitu juga pada kuburan Immanuel Kant 1724-1804 tertulis Coelum stellatum supra me, lex moralis intra me, dua gejala yang paling mengherankan Immanuel Kant, adalah langit berbintang-bintang di atasnya dan hukum moral dalam 2. Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia. Bila manusia mengetahui sesuatu yang baru, maka ia akan heran lalu merasa ragu-ragu, sebagaimana dikatakan Agustinus 354-430 dan Rene Descartes 1596-1650. Bahkan Rene Descartes mengucapkan Cogito ergo sum, artinya saya berpikir, maka saya ada. Jika saya sangsikan, saya menyadari bahwa saya sangsikan. Kesangsian secara langsung menyatakan adanya saya. Dalam filsafat modern, Cogito sering digunakan dalam arti 3. Kesadaran dan keterbatasan, manusia merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat, terutama pada saat ia mengalami penderitaan atau kegagalan. Dengan kesadaran akan keterbatasan dirinya, manusia mulai berfilsafat, ia mulai memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak C. Hubungan Ilmu dengan Filsafat Ilmu Van Melsen menjelaskan mengenai ciri-ciri atau yang menjadi tanda bagi suatu ilmu ada Sembilan ciri,22 yaitu Pertama, ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. Kedua, harus tanpa pamrih, sangat erat kaitannya dengan tanggung jawab. Ketiga, ilmu pengetahuan harus universal. Universalitas tersebut bias mencakup seluruh dunia atau terbatas menurut tempat. Yang penting universalitas itu harus ada supaya ia menjadi penting secara historis. Keempat, cirri universalitas tadi erat ______________ 16Tim Pengembangan Filsafat IKIP Semarang, P. 11-12. 17Beerling P. 3-4 18Lasiyo dan Yuwono, P. 1 19Harry Hamersma, Pintu Masuk Ke Dunia Filsafat, Yogyakarta Kanisius,1981, P. 11 20K. Berlen, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta Kanisius, 1979, P. 45 21Lasiyo dan Yuwono, P. 3 Van Melsen, P. 65-67 kaitannya dengan cirri obyektivitas bagi suatu ilmu, yaitu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi oleh hal-hal yang subjektif. Kelima, ilmu itu harus memenuhi tuntutan intersubjectivitas, untuk lebih menjamin keobjektivannya. Sehingga juga dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang sejenis. Keenam, harus dapat dikomunikasikan, artinya harus terbuka bagi siapa saja yang berkemauan untuk menguasainya. Ketujuh, progresivitas, ciri ini seirama dengan tuntutan modernitas, yaitu suatu pengetahuan harus progresif dalam arti luas selalu mengandung pertanyaan dan mendorong muncul problem “baru”. Kedelapan, harus ada sikap kritis dalam setiap sikap ilmiah. Kesembilan, ciri modern lainnya dari ilmu pengetahuan adalah harus dapat digunakan, yang merupakan pengembangan dari sifat verifikasi eksperimental. Sedangkan Archie J. Bahm – sebagaimana yang telah dijelaskan di atas menjelaskan bahwa ilmu sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, sedikitnya melibatkan enam jenis komponen, yaitu Permasalahan, sikap, metode,aktivitas, kesimpulan dan Rumusan dan syarat-syarat yang diajukan oleh Archie J. Bahm telah terpenuhi bahkan telah melampaui syarat-syarat tersebut, yaitu menyangkut obyek, tempat, waktu, kegunaan dan tujuan, maka ilmu menampakkan sosoknya sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Sedemikian rupa sehingga mempunyai landasan ontologi yang membicarakan hakekat ilmu dan kebenaran yang dikandungannya, epistemologi yang membicarakan cara, sarana dan sumber yang dipergunakan dan aksiologi yang membicarakan standar nilai normatif dalam kehidupan. Hubungan ilmu pengetahuan dengan filsafat ilmu diciptakan oleh tiga landasan bagi eksistensi ilmu yang telah disebutkan di atas. Dengan tiga landasan tersebut ilmu dapat diperoleh secara logis dan memenuhi standar metodologi dengan berpijak pada akar pemikiran keilmuan. Tiga penyanggah itu sangat penting arti dan maknanya dalam pembangunan dan pengembangan ilmu yang tertanggung jawab secara moral dimasa yang akan datang. Filsafat ilmu memberikan landasan yang kuat terhadap ilmu dan ilmu telah mengaplikasakan filsafat ilmu yang bersifat universal melalui sarana dan metode yang ada. Disamping itu filsafat ilmu membangun teori ilmu agar selalu berjalan sesuai dengan tuntutan kompleksitas kebutuhan manusia. Dengan pendekatan seperti itu akan lebih menampakkan peran dan hubungan timbal balik antara filsafat ilmu dengan ilmu. Kebenaran Ilmiah dalam Ilmu Dalam bab ini akan dibicarakan tentang kebenaran dan yang berkaitan dengannya, melalui empat tahapan yaitu Pembicaraan tentang Arti kebenaran, teori-teori kebenaran, tentang ilmu pengetahuan, dan kemudian diakhiri dengan pembicaraan mengenai peran dan fungsi filsafat ilmu dalam mencari arti dan makna kebenaran ilmiah. A. Arti Kebenaran Term “Kebenaran” dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret maupun abstrak. 24 Dalam bahasa Inggris “Kebenaran” disebut “truth”, Anglo-Saxon “Treowth” kesetiaan. Istilah latin “varitas”, dan Yunani “eletheid”, dipandang sebagai lawan kata ______________ 23 Ardi J. Bahm, P. 1 24 Abbas Hamami, dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM, P. 112 “kesalahan”, “kesesatan”, “kepalsuan”, dan kadang juga “opini”.25 Dalam bahasa „Arab “Kebenaran” disebut “al-haq” yang diartikan dengan “naqid al-batil”.26 Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia kata “Kebenaran”, menunjukkan kepada keadaan yang cocok dengan keadaan yang sesungguhnya, sesuatu yang sungguh-sungguh Menurut „Abbas Hamami, jika subyek hendak menuturkan kebenaran artinya adalah proposisi yang benar. Proposisi maksudnya adalah makna yang dikandung dalam suatu pernyataan atau statement. Dan, jika subyek menyatakan kebenaran bahwa proposisi yang diuji itu pasti memiliki kualitas, sifat atau karakteristik, hubungan dan nilai. Hal yang demikian itu karena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dari kualitas, sifat, hubungan dan nilai itu Dengan adanya berbagai macam katagori sebagaimana tersebut di atas, maka tidaklah berlebihan jika pada saatnya setiap subjektif yang memiliki pengetahuan akan memiliki persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu dengan yang lainnya. Selanjutnya, setelah melalui pembicaraan tentang berbagai “model” kerangka kebenaran, Harold H. Tutis sampai kepada kesimpulan yang terjemahannya kurang lebih sebagai berikut “Kebenaran” adalah kesetiaan putusan-putusan dan ide-ide kita pada fakta pengalaman atau pada alam sebagaimana apa adanya akan tetapi sementara kita tidak senantiasa dapat membandingkan putusan kita itu dengan situasi aktual, maka ujilah putusan kita itu dengan putusan-putusan lain yang kita percaya sah dan benar, atau kita ujilah putusan-putusan itu dengan kegunaannya dan dengan akibat-akibat Tidak jauh berbeda dengan apa yang telah disimpulkan oleh Titus di atas mengenai arti “kebenaran”. Patrick juga mencoba menawarkan alternatif sikap terhadap atau mengenai “kebenaran” itu dengan menyatakan, yang terjemahnya kurang lebih sebagai berikut Agaknya pandangan yang terbaik mengenai ini kebenaran adalah bahwa kebenaran itu merupakan kesetiaan kepada kenyataan. Namun sementara dalam beberapa kasus kita tidak dapat membandingkan idea-idea dan putusan-putusan kita dengan kenyataan, maka yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah melihat jika idea-idea dan putusan-putusan itu konsisten dengan idea-idea dan putusan-putusan lain, maka kita dapat menerimanya sebagai FH. Bradly penganut faham idealisme mengatakan bahwa kebenaran ialah kenyataan. Karena kebenaran ialah makna yang merupakan halnya, dan karena kenyataan ialah juga merupakan ______________ 25 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta Gramedia, 1996, P. 412 26 Naqied al-Bathil berarti lawan dari yang batal rusak, sesat, salah. Untuk lebih jelasnya pemahaman arti kebenaran dalam Bahasa Arab tersebut dapat dilihat pada Ibnu Manzhur, Lisan al-Arab, 15 Jilid, Beirut Daar Shaadir, 1412/1992, Jilid 10, P. 49-58 27 Tim Penyusun Kamus PPPB, Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1994, P. 114 28 Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM, P. 112 29 Harold H. Titus, Living Issue in Philosophy Introductory Text Book, New York D. Van Nostrand Company 1959, P. 70 30 Patrick, Introduction to philosophy, London tp., 1958, P. 375 31 Louis O. Kattsoff. Element of Phylosophy, alih bahasa Soejono Soemargono dengan judul “Pengantar Filsafat”, Yogyakarta Tiara Wacana, 1996, P. 17 Setelah membicarakan pengertian kebenaran dari beberapa ahli di atas, maka kebenaran itu juga tidak terlepas dari 3 tiga hal Pertama, kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Maksudnya ialah bahwa setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui sesuatu objek ditilik dari jenis pengetahuan yang dibangun. Maksudnya pengetahuan itu dapat berupa32 a. Pengetahuan biasa atau biasa disebut juga dengan Knowledge of the man in the Street or ordinary knowledge or common sense knowledge. Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subjektif, yaitu amat terikat pada subyek yang mengenal. Dengan demikian, pengetahuan tahap pertama ini memiliki sifat selalu benar, sejauh sarana untuk memperoleh pengetahuan bersifat normal atau tidak ada penyimpangan. b. Pengetahuan ilmiah, yakni pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas dengan menerapkan metodologis yang khas pula, yaitu metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan di antara para ahli yang sejenis. Kebenaran yang terkandung dalam pengetahuan ilmiah bersifat relatif, maksudnya, kandungan kebenaran dari jenis pengetahuan ilmiah selalu mendapatkan revisi yaitu selalu diperkaya oleh hasil penemuan yang paling mutakhir. Dengan demikian kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai dengan hasil penelitian yang paling akhir dan mendapatkan persetujuan dan agreement dari para ilmuan sejenis. c. Pengetahuan filsafati, yakni jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafati, yang sifatnya mendasar dan menyentuh, yaitu dengan model pemikiran analitis, kritis, dan spekulatif. Sifat kebenaran yang terkandung di dalam pengetahuan model ini adalah absolut-intersubjektif. Artinya, nilai kebenaran yang terkandung didalamnya selalu merupakan pendapat yang selalu melekat pada pandangan filsafat dari seseorang pemikir filsafat itu serta selalu mendapat kebenaran dari filsuf yang menggunakan metodologi pemikiran yang sama pula. Jika pendapat filsafat itu didekati dengan pendekatan filsafat yang lain, maka dapat dipastikan hasilnya akan berbeda pula bahkan bertentangan atau menghilangkan sama sekali, seperti filsafat matematika atau geometridari Phytagoras sampai sekarang ini masih tetap seperti waktu Phytagoras pertama sekali memunculkan pendapat tersebut, yaitu pada abad ke-6 sebelum Masehi. d. Kebenaran jenis pengetahuan keempat yaitu Pengetahuan Agama. Pengetahuan jenis ini memiliki sifat dogmatis, yakni pernyataan dalam suatu agama selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah ditentukan, sehingga pernyataan-pernyataan dalam ayat-ayat kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya itu. Implikasi makna dari kandungan kitab suci itu dapat berkembang secara dinamik sesuai dengan perkembangan zaman, akan tetapi kandungan maksud dari kitab suci itu tidak dapat dirubah dan sifatnya absolut. Kedua, kebenaran yang dikaitkan dengan sifat/karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuan itu. Apakah ia membangunnya dengan cara penginderaan atau sense experience, ratio, intuisi atau keyakinan. Implikasi dari penggunaan alat untuk memperoleh pengetahuan melalui alat tertentu akan mengakibatkan ______________ 32 Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM, P. 113-114 karakteristik kebenaran yang dikandung oleh pengetahuan itu, akan memiliki cara tertentu untuk membuktikannya, artinya jika seseorang membangunnya melalui indera atau sense experience, maka pada saat itu ia membuktikan kebenaran pengetahuan itu harus melalui indera pula. Demikian juga dengan cara yang lain, seseorang tidak dapat membuktikan kandungan kebenaran yang dibangun oleh cara intuitif, kemudian dibuktikannya dengan cara lain yaitu cara inderawi misalnya. Jenis pengetahuan menurut kriteria karakteristiknya dapat dibedakan dalam jenis pengetahuan 1 inderawi; 2 pengetahuan akal budi; 3 pengetahuan intuitif; 4 pengetahuan kepercayaan atau otoritatif; dan pengetahuan-pengetahuan yang lainnya. Implikasi nilai kebenarannya juga sesuai dengan jenis pengetahuan itu. Ketiga, kebenaran pengetahuan yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan itu. Artinya bagaimana relasi antara subjek dan objek, manakah yang lebih dominan untuk membangun pengetahuan itu. Jika subjek yang lebih berperan, maka jenis pengetahuan itu mengandung nilai kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya nilai kebenaran dari pengetahuan yang dikandungannya itu amat tergantung pada subjek yang memiliki pengetahuan itu. Atau, jika; jika objek amat berperan, maka sifatnya objektif, seperti pengetahuan tentang alam atau ilmu-ilmu alam. B. Teori-Teori Kebenaran Berbagai cara telah ditempuh oelh para pemikir untuk sampai pada rumusan tentang kebenaran yang dipaparkan sebelum ini. Cara-cara yang telah ditempuh tersebut kini telah merupakan atau muncul dalam berbagai bentuk teori tentang kebenaran, yang oleh Kattsoff disebut “ukuran kebenaran”, Teori atau ukuran kebenaran yang disebut Kattsoff adalah, Koherensi Coherence Theory, paham Korespondensi Correspondence Theory, Paham Empiris dan Pragmatis. Sementara Abbas Hamami menyebut tujuh teori yakni teori kebenaran korespondensi, koherensi, pragmatis, sintaksis, semantis, non-deskripsi dan teori kebenaran logis yang Untuk membicarakan mengenai analisis masalah dalam penjelasan ini, hanya akan dibicarakan tiga teori saja, yaitu Teori kebenaran Koherensi, Korespondensi, dan Teori Pragmatis. 1. Teori Koherensi Coherence Theory Kata “koherensi” coherence. Inggris = sticking together, consistent especially of speech, thought, reasoning, clear, easy to understand; Latin cohaerere = melekat, tetap menyatu, bersatu.34 Koherensi berarti hubungan yang terjadi karena adanya gagasan prinsip, relasi, aturan, konsep yang Teori ini banyak dianut oleh penganut idealisme, seperti FH. Bradly 1846-1924 The Coherence Theory of Truh yang sering pula dinamakan The Consistence Theory of ______________ 33 Lihat Kattsoff, hal. 180-187; dan Hamami, dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM, P. 115 34 Peter L. Angles, A Dictionary of Philosophy, London Harper & Row Publishers, 1981, hal. 40; lihat juga Lorenz Bagus , P. 470 35 Ibid 36 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu Filsafat dan Agama, Surabaya PT. Bina Ilmu, 1987, hal. 23 Secara singkat paham ini mengatakan bahwa suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tersebut dalam keadaan saling berhubungan dengan proposisi-proposisi yang benar atau jika makna yang dikandunganya dalam keadaan saling berhubungan dengan pengalaman Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap Teori koherensi ini juga termasuk dalam katagori “Veritas de raison” yaitu, kebenaran-kebenaran yang masuk akal39 dan juga melahirkan berpikir deduksi yang sangat diperlukan untuk matematika. Alam pikiran teori ini terpadu secara utuh/koheren, baik argumentasinya maupun kaitannya dengan pengeahuan-pengetahuan sebelumnya yang dianggap Teori ini dikenal juga sebagai teori justifikasi, karena dukungan dari keputusan-keputusan yang terdahulu yang sudah diakui dan diterima kebenarannya. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, teori ini banyak dianut atau berakar pada pola filsafat idealisme yaitu Idealisme Plato yang mendewakan dunia ide. Baginya Plato yang nyata itu adalah ide dan ide ini abadi. Dengan demikian, dunia dan seluruh isinya berupa perwujudan dari ide tersebut dan sifatnya berubah-ubah, yaitu tidak abadi, seperti; “kucing” yang sebenarnya diciptakan oleh Tuhan berarti kucing yang ideal, unik dan merupakan “ kucing” yang sebenarnya. Kucing-kucing partikular yang kita lihat di sekitar kita adalah hanya perwujudan Jadi teori ini memberikan ukuran kebenaran pernyataan pada adanya hubungan antara pernyataan itu dengan pernyataan yang lain atau pengalaman sebelumnya yang diakui kebenarannya. Jika ada hubungan berarti benar, jika tidak berarti tdak benar. Kebenaran terletak pada hubungan antara pernyataan dan pengalaman. Semakin banyak hubungannya, semakin tinggi derajat kebenaran itu. 2. Teori Korespondensi Correspondence Theory White dalam bukunya42 menyebut teori ini sebagai teori yang paling tua tradisional. Sebutan yang sama juga diberikan oleh Hornie43 yang mengatakan “The Theory of Correspondence is an old one”. Teori ini eksponen utamanya adalah Bertrand Russell 1872-1970.44 Inti ajarannya tentang kebenaran adalah bahwa suatu pernyataan itu benar jika makna yang dikandungnya sungguh-sungguh merupakan halnya, dinamakan “paham korespondensi” kebenaran atau keadaan benar berupa kesesuaian correspondence antara ______________ 37 Kattsoff, P. 180-181 38 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, Jakarta Sinar Harapan, 1993, P. 55 39 Langevald, Op Weg Noor Weijsgering Denban , alih bahasa Claessen, “Menuju ke Pemikiran Filsafat”, Jakarta Pembangunan , P. 35 40 Jujun S. Suriasumantri, Mencari Alternatif Pengetahuan Baru, dalam; Saifuddin, “Desekularisasi Pemikiran Landasan Islamisasi”, Bandung Mizan, 1991, P. 16 41 Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat, bagian II, alih bahasa Wajiz Anwar, , bagian II, alih bahasa Wajiz Anwar, Yogyakarta Yayasan al-Jami‟ah, 1968, P. 70 42 R. Allan White, Truth; Problem in Philosophy, New York Doubledaly & Company, 1970, yang juga dikutip oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM, 43 Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM, Ibid., hal. 116; Teks aslinya dapat dibaca pada Hornie, Studies in Philosophy, London George Allen & Unwin Ltd., 1952 44 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, P. 57 makna yang dimaksudkan oleh suatu pernyataan dengan apa yang sesungguhnya merupakan halnya, atau apa yang merupakan Teori kebenaran ini termasuk dalam katagori “veritas desfait” yaitu kebenaran-kebenaran berdasarkan Teori ini melahirkan cara berpikir induksiyang tampak dalam statistika. Kebenaran dalam paham ini terletak pada kesesuaian hubungan antara pernyataan dengan obyek yang bersifat faktual. Paham ini banyak dianut oleh penganut realisme dan metarialisme dan berkembang pada abad ke-19 di bawah pengaruh Heggel,47 dan sangat menghargai pengamatan empirik serta memuji cara kerja aposteriori. Titik tolaknya pada dua realitas – sebagaiman yang telah disebutkan di atas – yaitu Pernyataan dan Kenyataan. Sebenarnya unsur-unsurnya sudah ada sejak Heraklitus. Kemudian diteruskan oleh Aristoteles, juga tampak dalam pandangan Thomas Aquinas dan didukung oleh para filsuf Inggris sejak abad pertengahan sama masa Penganut realisme membawa ukuran kebenaran dari dunia ide ke dunia empiris dan kenyataan kebenaran berada pada alam realitas obyektif. Rasionalisme dipergunakan dalam rangka empirisme atau rasionalisme dilihat dalam rangka 3. Teori Pragmatisme Pragmatic Theory Paham pragmatik sesungguhnya merupakan pandangan filsafat kontemporer yang berkembang pada akhir abad ke-19. Dalam pandangan The Pragmatic Theory of Truth, menurut Patrick adalah seperti dinyatakannya sebagai berikut Teori, hipotesa atau idea adalah benar apabila ia membawa kepada akibat yang memuaskan, apabila ia berlaku dalam praktik, apabila ia mempunyai nilai praktis. Kebenaran terbukti oleh kegunaannya, oleh hasilnya, oleh akibat-akibat praktisnya. Jadi kebenaran ialah apa saja yang Teori ini dicetuskan oleh Charles S. Peire 1839-1914 dan kemudian dikembangkan oleh ahli filsafat, diantaranya William James 1842-1910, John Dewey 1859-1952, George Herbert Mead 1863-1931 dan Term, Pragmatisme berasal bahsa Yunani, Pragma artinya yang dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan dan Sebenarnya ajaran pragmatisme berbeda-beda caranya sesuai dengan konsekuensi-konsekuensi yang ditekankan. Namun semua penganut pragmatisme meletakkan ukuran kebenaran dalam salah satu macam Kebenaran menurut teori ini adalah suatu pernyataan yang diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Yaitu, suatu ______________ 45 Kattsoff, P. 184 46 Hardono Hadi, Epistemologi Filsafat Pengetahuan, Yogyakarta Kanisius, 1997, P. 35 47 Endang Saifuddin Anshari, P. 24 48 C. Verhaak dan Haryono Iman, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, Jakarta Gramedia, 1989, P. 122-123 49 Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Yogyakarta Kanisius, 1995, P. 32 50 Kattsoff, P. 187 51 Jujun S. Suriasumantri, P. 57 52 Endang Saifuddin Anshari, P. 26 53 Kattsoff, P. 187 pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan dalam kehidupan Kebenaran tidak diukur dengan adanya hubungan atau kesesuaian antara pernyataan dengan lainnya. Kebenaran berada pada fungsi dan kegunaan. Benar sesuatu itu jika berfungsi dan berguna, tidak benar jika tidak berfungsi dan tidak berguna. Ketiga teori tentang kebenaran koherensi, korespondensi dan pragmatis inilah yang nampaknya dianggap paling banyak berpengaruh dalam perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya, dalam kerangka menegakkan kebenaran yang memiliki bobot ilmiah. Suatu kebenaran dipandang sebagai berbobot ilmiah bila ia memiliki sifat obyektif, yaitu bahwa kebenaran suatu teori harus dipandang oleh fakta-fakta yang berupa kenyataan dalam keadaan objektifnya, yakni kebenaran yang benar-benar lepas dari keinginan subjek. C. Ilmu Pengetahuan “Ilmu Pengetahuan” menurut patrick, adalah lukisan atau keterangan yang lengkap dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sesederhana mungkin atau sesedikit Menurut Chalmers, adalah pengetahuan yang telah dibuktikan kebenarannya. Teori-teori ilmiah ditarik dengan cara yang ketat dari fakta-fakta pengalaman yang diperoleh lewat observasi dan experimen. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang dapat dipercaya, karena ia telah dibuktikan kebenarannya secara objektif, ilmu pengetahuan adalah struktur yang dibangun di atas Menurut Archie J. Bahm, Pengetahuan disebut ilmiah bila memenuhi enam komponen yaitu problem, attitude, methode, activity, conclution, dan Sedangkan Poejawijatna, menyebutkan bahwa pengetahuan itu disebut ilmiah, maka ia haruslah berobjektivitas, bermetode, universal dan Ada sekian banyak metode sumber/teori dalam membicarakan tentang ilmu pengetahuan, yakni dengan banyaknya aliran-aliran Filsafat seperti Rasionalisme, Empirisme, Kriticisme, Pragmatisme, Idealisme, positivisme. Fenomenalisme, Intuisionisme, dan ada bagi yang lainnya yang berkembang sekarang ini, maka yang penulis uraikan dalam makalah ini hanya beberapa aliran, diantaranya 1. Idealisme, suatu aliran yang memandang bahwa semua yang ada dan seluruh kenyataan itu bergantung kepada kesadaran dan kemampuan manusia untuk mengenal dan mengetahui sesuatu. Benda-benda yang ada itu hakikatnya berhubungan dengan pengertian, dan hakikat benda tersebut adalah Tokohnya adalah Plato 427-347 SM. Nilai-nilai spiritual merupakan dasar dunia ini secara keseluruhan. Dalam ______________ 54 Jujun S. Suriasumantri, P. 59 55 Lihat Patrick, P. 20 56 Chalmers, What is this thing Called Sciented, Australia University of Queenslan Press, 1982, P. 1 57 Archie J. Bahm, “What is Science?” dalam bukunya, Axiology The Science of Value, New Mexico World Book, Al-Bequerque, 1980,14-49 atau Reprented, P. 1-36 58 Van Melsen, Wetenschap en I eranwoordelijkheid, alih bahasa K. Bertens dengan judul “ Ilmu Pengetahuan dan tanggung jawab kita” Jakarta Gramedia 1992, P. 65-67 59 Lasiyo dan Yuwono, Pengantar Ilmu Filsafat, Yogyakarta Liberty, 1985, P. 35 epistemologi aliran ini berpendapat bahwa ide-ide adalah faktor yang hakiki didalam pengetahuan. Aliran ini idealisme sering dilawankan dengan Naturalisme yang memandang bahwa pikir dan nilai-nilai spiritual itu dapat dijelaskan atau dikembalikan pada hal-hal dan proses-proses yang bersifat materi. 2. Rasionalisme, mengatakan bahwa akal pikiran merupakan dasar untuk mengetahui sesuatu, bahkan akal pikiran itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk dapat sampai kepada realitas yang sebenarnya dari kebaikan etis. Dalam arti yang sempit aliran ini menganggap teori ilmu pengetahuan hanya bersandarkan akal/rasio untuk membentuk pengetahuan itu. Dalam hal ilmu, ia berpandangan mustahillah membentuk ilmu hanya berdasarkan kepada fakta, data empiris atau Tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah Piere Descartes 1596-1650.61 Menurut Rane Descartes, budi atau rasiolah yang menjadi sumber dan pangkal segala pengertian, budilah yang memegang pimpinan dalam segala pengertian. Itulah sebabnya, maka aliran ini disebut dengan Rasionalisme. Kedaulatan Rasio diakui sepenuhnya, bahkan dilebih-lebihkan oleh Descartes dengan mengabaikan nilai pengetahuan indera, yang menurut dia kerap kali menyesatkan 3. Positivisme, suatu pandangan yang menekankan pernyataan yang positif dari pada pernyataan negatif. Positivisme lebih cenderung untuk menyamakan pengetahuan itu dengan bahan-bahan ilmu pengetahuan alam, filsafat adalah epistemologi dan Tokohnya adalah August Comte 1798-1857. Pengertian “positif” oleh August Comte – menurut Koento Wibisono – dipergunakan untuk menunjukkan ciri khas dan metode yang sesuai dengan kekhasan itu, yang berbeda dengan pandangan filsafat lama yang bercorak teologis dan metafisik. Bagi August Comte “positif” adalah “nyata”, “bermanfaat”, “pasti”, “jelas” atau “tepat” dan selalu nenuju penataan dan Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran yang bersifat idealis yang menganggap penting hubungan hukum dengan moral. Dalam aliran ini justru menganggap bahwa kedua hal tersebut merupakan dua hal yang harus Secara metodologis; dalam penggalangan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas gejala-gejala yang paling sederhana, umum atau abstrak, menuju ketingkat gejala-gejala yang semakin jelas, khusus dan kongkrit yang dihadapi oleh masing-masing ilmu, August Comte menggunakan metode pangamatan, percobaan dan perbandingan, kecuali dalam menghadapi gejala-gejala dalam fisika sosial, yang tahap perkembangannya masih belum sampai pada tingkatan yang positif, August Comte menambahkan metode ______________ 60 Van Peursen, De Opbouw van de Wetenschab, alih bahasa J. Drost dengan judul “susunan Ilmu Pengetahuan”, Jakarta Gramedia, 1993, P. 79-80 61 Lasiyo dan Yuwono, P. 34 62 Poedjawijatno, Pembimbing ke Arah Filsafat, Jakarta Pembangunan, 1980, P. 94 63 Lasiyo dan Yuwono, P. 34 64 Koento Wibisono, P. 37-38 65 Soejono Soekanto, dalam Lili Rosyidi, Dasar-Dasr Filsafat Hukum, Bandung, Citra Aditya Bakti, 1993, P. 42 66 Koento Wibisono, P. 39 4. Empirisme, aliran ini dimotori oleh Francis Bacon di Inggris, baginya pengetahuan yang “benar” adalah pengetahuan yang menghasilkan sesuatu yang mencari keuntungan, yang memperbesar kemampuan dan kekuasaan manusia. Dari opini tersebut, ia dikenal sebagai yang bersemboyan “Knowledge is Power” yaitu pengetahuan adalah Sedangkan John Look, salah satu tokoh lain dari empirisme berpandangan bahwa pada waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan semacam buku catatan yang kosong atau disebut dengan “Tabula Rasa” artinya meja lilin putih dan didalam buku catatan tersebut dicatat pengalaman-pengalaman inderawi. Dari sudut epistemologi – dalam pandangan empiris – pengalaman kadang-kadang menunjukan hanya pada hasil 5. Metarialisme, menitik beratkan pada materi, sedangkan ide atau roh menduduki urutan kedua atau bahkan tidak mempunyai peran sama sekali. Tokohnya adalah La Mattrie 1709-1751. Dalam aspek metafisika aliran ini berpendapat bahwa materi atau benda itu adalah substansi dari realitas, sedangkan dalam bidang etika lebih mengutamakan kesejahteraan jasmani dari pada kesejahteraan 6. Pragmatisme, menekankan pada praktek, dalam mengadakan pembuktian kebenaran dari suatu hal itu dapat dilihat dari tindakannya yang praktis atau dari segi kegunaan. Menurut aliran ini berpikir itu mengabdi pada tindakan, dan tugas pikir untuk bertindak. Hal ini mengakibatkan bahwa tindakan-tindakan itu menjadi kriteria berpikir dan kegunaan. Dengan kata lain hasil dari tindakan itu menjadi suatu 7. Intuisionisme, batas-batas pengetahuan ditentukan oleh jenis-jenis alat yang kita gunakan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam hal ini, Kattsoff mengandaikan dua ungkapan, yaitu “Pengetahuan mengenal” knowledge about dan “pengetahuan tentang” knowledge of “pengetahauan tentang” dinamakan pengetahuan diskursif atau pengetahuan simbolis dan pengetahuan ini ada perantaranya. “Pengetahuan tentang” disebut pengetahuan yang langsung atau pengetahuan intuitif, dan pengetahuan tersebut diperoleh secara langsung. Henry Bergson, seorang filosof Prancis modern, berpegang pada pendapat tersebut. Pengetahuan diskursif diperoleh melalui penggunaan simbol-simbol yang mencoba mengatakan pada kita mengenai sesuatu dengan jalan berlaku sebagai terjemahan bagi sesuatu Salah satu di antara unsur-unsur yang berharga dalam intuisionisme Bergson adalah paham ini memungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman di samping pengalaman yang dihayati oleh indera, sedemikian rupa sehingga data yang dihasilkannya dapat merupakan bahan tambahan bagi pengetahuan di samping pengetahuan yang dihasilkan oleh penginderaan. ______________ 67 Christ Verhaak, “Francis Bacon Perintis Filsafat Ilmu Pengetahuan” dalam Tim Redaksi Driyakarya, Hakekat Pengetahuan dan Cara Karja Ilmu-ilmu, Jakarta Gramedia, 1993, 13-20, P. 15 68 Kattsoff, P. 137-139 69 Lasiyo dan Yuwono, P. 35 70 Ibid 71 Kattsoff, P. 145 8. Realisme, suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa berpikir itu berkaitan dengan yang tampak, dan realitas itu tidak tergantung pada segala Obyek material yang berada dan nampak dari luar lepas dari pengetahuan kita, benda-benda tersebut berada dengan sendirinya, lepas dari pengalaman indera manusia, yaitu benda tersebut diketahui atau tidak oleh manusia, tetap ada. Tokohnya adalah Bertrand Russell 1872-1970. 9. Eksistensialisme, suatu pandangan yang menekankan bahwa diri sendiri merupakan realitas yang absolut. Sifat-sifat umum bagi penganut aliran ini adalah73 a. Orang menyuguhkan dirinya existere dalam kesungguhan tertentu. b. Orang harus berhubungan dengan dunia. c. Orang merupakan kesatuan sebelum ada perpisahan, antara jiwa dan badan. d. Orang berhubungan dengan ada. D. Peran dan Fungsi Filsafat Ilmu dalam Mencari Arti dan Makna Kebenaran Ilmiah Filsafat ilmu – sebagaimana dijelaskan dimuka – adalah sebagai refleksi yang tidak pernah mengalami titik henti dalam meneliti hakekat ilmu untuk menuju pada sasarannya, yaitu apa yang disebut sebagai kenyataan atau kebenaran. Sasaran yang tidak pernah akan habis dipikir dan tidak akan pernah selesai diterangkan, sedemikian rupa sehingga menjadi sangat penting kehadirannya dalam mencari kenyataan dan kebenaran dalam ilmu, dan itu memang tugasnya. Ilmu merupakan bagian dari ilmu pengetahuan, tidak bebas dari nilai kebenaran, kegunaan dan manfaatnya sesuai dengan visi dan orientasinya, cepat atau lambat ilmu akan menyentuh nilai kemanusiaan melalui obyeknya, maka aktualisasi dan aplikasi filsafat ilmu mutlak dibutuhkan dalam upaya mencari dan menentukan arti dan makna kebenaran ilmiah. Misalnya, dalam islam dinyatakan bahwa diutusnya Muhammad Rasulullah semata-mata menyempurnakan akhlak mulia, begitu juga limu yang bersumber dari manusia menurut watak alami/fithrahnya, sarat dengan nilai-nilai moral. Disinilah letak kebenaran yang bersifat koherensif dan idealis. Dengan demikian ilmu dalam aliran ini harus yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana pandangan Phenomenologi. Kebenaran dalam aliran Positivisme dan Utilitarianisme terwujud jika ilmu memberi justifikasi terhadap setiap produk ilmu dari lembaga yang berwenang dan tidak terikat/terlepas dari nilai moral. Kebenaran disini adalah kebenaran korespondensif dan pragmatis sebagai ciri dari positivisme dan utilitarianisme yang bersifat obyektif dan faktual. Dalam tahap ini kebenaran ilmiah dalam aliran ilmu ini apabila bersifat konkrit, akurat, abstrak, dan manfaat yang mengantarkan manusia menuju dan meraih kemajuan dalam hidupnya. Akibatnya, segala hal yang bersifat inmateriil seperti moral bahkan agama, tidak menjadi landasan kebenaran dan kemanfaatan. Disinilah urgensi filsafat ilmu mutlak diperlukan sebagai landasan agar tidak mengarah pada hedonistik yang merusak tatanan hidup dan nilai kemanusiaan. Kebenaran ilmiah dalam ilmu mempunyai arti dan makna bahwa ilmu banyak dipengaruhi dan ditentukan oleh policy penguasa, untuk itu seharusnya policy penguasa ______________ 72 Lasiyo dan Yuwono, P. 34 73 Poedjawijatno, P. 138 mampu melindungi semua kepentingan masyarakat dan berusaha memuaskan atau menserasikan konflik kepentingan yang tumpang tindih sehingga terjamin kehidupan manusia dan kehadiran ilmu menjadi sebuah kedamaian. Kesimpulan Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Bahwa kebenaran – dalam studi ilmiah – dapat dipandang beragam, yaitu; 1 Kebenaran yang berkaitan dengan kualitas pengetahuan, kebenaran ini bersifat subjektis, relatif, absolut-intersubjektif dan kebenaran yang bersifat dogmatif/absolut, 2 Kebenaran yang dikaitkan dengan sifat sifat/karakteristik dari berbagai cara atau dengan cara penginderaan atau ratio, intuisi atau dengan keyakinan. Kebenaran ini harus dibuktikan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan tadi yaitu apabila seseorang membangunnya melalui indera, maka ia membuktikan kebenaran itu harus melalui indera pula, tidak bisa dengan yang lainnya, 3 Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan, artinya nilai kebenaran itu amat tergantung pada subyek dan obyek yang memiliki pengetahuan itu. Maka filsafat ilmu sebagai refleksi filsafat yang tidak pernah berhenti mencari dan menemukan kebenaran ilmu, sangat penting dijadikan sebagai landasan untuk memperoleh kebenaran dalam ilmu. 2. Ilmu pengetahuan ilmiah beda dengan pengetahuan biasa. Sebab ilmu pengetahuan ilmiah merupakan hasil dari serangkaian kegiatan yang memang berkualifikasi ilmiah, menyangkut keharusan adanya metode ilmiah, objektif, universal tanpa pamrih dan harus berguna atau dapat dimanfaatkan. Sedemikian rupa sehingga ilmu pengetahuan itu harus didekati melalui pendekatan dari sudut pandang ontologi, epistemologi dan aksiologi agar di peroleh pemahaman yang benar dalam hubungannya dengan keutuhan fungsi multi-disipliner sebagai sasaran filsafat ilmu. 3. Peran filsafat ilmu sebagai kontrol terhadap ilmu akan lebih memberi arti dan makna kebenaran ilmiah yang dikandungnya dalam menghadapi zaman modern sekarang ini yang kian mengikis nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai tersebut harus ditelaah secara filsafati, tidak hanya terbatas yang faktawi yang khusus tetapi juga yang non faktawi bahkan lebih umum, yang penelusurannya melalui proses pemikiran yang sangat mendalam. 4. Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang sesuai dengan kompleksitas kebutuhan manusia. Dalam perkembangannya tidak dapat dipisahkan dari dataran filsafati agar tidak melaju secara liar tanpa terkendali. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this SoebagioMas Soebagio, Dasar-Dasar Filsafat, Yogyakarta Liberty, 1985, p. 5Reformasi Filsafat Pendidikan IslamDosen Filsafat Ilmu Fakultas FilsafatP Koento WibisonoFilsafat Ilmu Dalam IslamDalam Chabib ThahaDosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, P. 103-104, 14 Koento Wibisono, Filsafat Ilmu dalam Islam, dalam Chabib Thaha, "Reformasi Filsafat Pendidikan Islam", Semarang Pustaka Pelajar, 1996, P. 11 15 Koento Wibisono, Beberapa Hal Tentang Filsafat Ilmu, Sebuah Sketsa Umum Sebagai Pengantar Untuk Memahami Hakekat Ilmu dan Kemungkinan pemahaman-nya, Pidato Ilmiah, Yogyakarta, IKIP PGRI, 1988Correspondence Theory White dalam bukunya 42 menyebut teori ini sebagai teori yang paling tua tradisionalTeori KorespondensiTeori Korespondensi Correspondence Theory White dalam bukunya 42 menyebut teori ini sebagai teori yang paling tua tradisional.P. 35 47 Endang Saifuddin Anshari, P. 24 48 C. Verhaak dan Haryono Iman, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, Jakarta Gramedia, 1989, P. 122-123 49 Harun HadiwijonoHardono HadiEpistemologi Filsafat Pengetahuan46 Hardono Hadi, Epistemologi Filsafat Pengetahuan, Yogyakarta Kanisius, 1997, P. 35 47 Endang Saifuddin Anshari, P. 24 48 C. Verhaak dan Haryono Iman, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, Jakarta Gramedia, 1989, P. 122-123 49 Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Yogyakarta Kanisius, 1995, P. 32 50 Kattsoff, P. 187 51 Jujun S. Suriasumantri, P. 57 52 Endang Saifuddin Anshari, P. 26 53 Kattsoff, P. 18759 55 Lihat Patrick, P. 20 56 Chalmers, What is this thing Called ScientedJujun S Suriasumantri______________ 54 Jujun S. Suriasumantri, P. 59 55 Lihat Patrick, P. 20 56 Chalmers, What is this thing Called Sciented, Australia University of Queenslan Press, 1982, The Science of Value Wetenschap en I eranwoordelijkheid, alih bahasa K. Bertens dengan judul " Ilmu Pengetahuan dan tanggung jawab kitaJ ArchieG M BahmVan MelsenArchie J. Bahm, "What is Science?" dalam bukunya, Axiology The Science of Value, New Mexico World Book, Al-Bequerque, 1980,14-49 atau Reprented, P. 1-36 58 Van Melsen, Wetenschap en I eranwoordelijkheid, alih bahasa K. Bertens dengan judul " Ilmu Pengetahuan dan tanggung jawab kita" Jakarta Gramedia 1992, P. 65-67 59 Lasiyo dan Yuwono, Pengantar Ilmu Filsafat, Yogyakarta Liberty, 1985, P. 35Drost dengan judul "susunan Ilmu PengetahuanC A Van PeursenDe Opbouw Van De Wetenschab______________ 60 Van Peursen, De Opbouw van de Wetenschab, alih bahasa J. Drost dengan judul "susunan Ilmu Pengetahuan", Jakarta Gramedia, 1993, P. 79-80 61 Lasiyo dan Yuwono, P. 34 62 Poedjawijatno, Pembimbing ke Arah Filsafat, Jakarta Pembangunan, 1980, P. 94 63 Lasiyo dan Yuwono, P. 34 64 Koento Wibisono, P. 37-38Dasar-Dasr Filsafat HukumSoejono SoekantoLili RosyidiSoejono Soekanto, dalam Lili Rosyidi, Dasar-Dasr Filsafat Hukum, Bandung, Citra Aditya Bakti, 1993, P. 42 66 Koento Wibisono, P. 39Reformasi Filsafat Pendidikan IslamKoento WibisonoFilsafat IlmuIslamDalam Chabib ThahaKoento Wibisono, Filsafat Ilmu dalam Islam, dalam Chabib Thaha, "Reformasi Filsafat Pendidikan Islam", Semarang Pustaka Pelajar, 1996, P. 11 Alasandokumen dijadikan sebagai data untuk membuktikan penelitian karena dokumen merupakan sumber yang stabil, dapat berguna sebagai bukti untuk pengujian, mempunyai sifat yang alamiah, tidak reaktif, sehingga mudah ditemukan dengan teknik kajian isi, disamping itu hasil kajian isi akan
Hasil Penelitian Merupakan Upaya Untuk Membuktikan Kebenaran. James mengemukakan bahwa pragmatisme merupakan suatu upaya dalam mempersatukan antara ilmu pengetahuan dengan filsafat sehingga lebih ilmiah dan berguna untuk kehidupan praktis Kemudian ia mengembangkan dan menerapkan ke kehidupan yang kegunaannya menopang kehidupan Kebenaran pada metode yang diterap menggunakan kriteria kebenaran. Konsep Penelitian Ilmiah Dan Langkah Langkah Penelitian from Gambar V0 Perenungan merupakan upaya untuk menemukan nilainilai filosofis yang menjadi identitas Sumber digantjsnwordpresscom Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah kesadaran para pendiri negara termasuk Soekarno ketika menggagas ide Philosophische Grondslag Perenungan ini mengalir ke arah upaya untuk. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 bahwa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal pembangunan nasional perlu dipelihara dan ditingkatkan secara terusmenerus termasuk. Konsep Penelitian Ilmiah Dan Langkah Langkah Penelitian Bab v pancasila merupakan sistem filsafat Statistik Statistikian Uji Epistemologi Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Statistikian adalah website atau blog tempat para peneliti atau para mahasiswa belajar ilmu statistik dan penelitian Kami berupaya untuk membantu anda dengan menyediakan berbagai macam referensi seputar statistik dan penelitian terutama statistik berbasis komputer Kami juga melayani jasa bantuan olah dan analisis data statistik seperti analisis statistik dengan SPSS.
guru 3) Bagi peserta didik hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan motivasi belajar dan membantu memahami konsep materi sehingga hasil belajar peserta didik pada mapel IPA meningkat; 4) Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. KAJIAN PUSTAKA 1.
Jenis-Jenis Penelitian 1. Penelitian Kualitatif2. Penelitian Kuantitatif3. Penelitian Eksperimen4. Penelitian Deskriptif5. Penelitian Campuran6. Penelitian Empiris Sebelum membahas mengenai jenis-jenis penelitian, lebih dahulu akan dijelaskan secara singkat mengenai pengertian dari penelitian. Secara etimologi atau secara bahasa, penelitian berarti mencari fakta-fakta baru dan kemudian dikembangkan menjadi suatu teori yang kemudian dibuat untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Penelitian yang dilakukan dengan proses yang kurang tepat maka hasilnya juga tidak akan bisa dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, ciri-ciri dari penelitian biasanya bersifat ilmiah, berkesinambungan dari peneliti terdahulu ke peneliti baru, memberi kontribusi atau nilai tambah, dan penelitian memiliki sifat analitis. Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!EBOOK GRATIS! Panduan Menulis Buku Ajar Versi Cepat Paham Jenis-Jenis Penelitian Setelah memahami pengertian, proses, dan juga ciri-ciri dari berbagai jenis penelitian secara umum, kini kita akan mempelajari tentang jenis-jenis penelitian. Secara umum, jenis-jenis penelitian dibagi menjadi 2 jenis yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi 6 jenis, diantaranya penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian eksperimen, penelitian deskriptif. 1. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis yang mendalam. Proses dan makna yang ditonjolkan dalam penelitian kualitatif ini memiliki landasan teori yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Jenis penelitian ini melibatkan peneliti di dalam peristiwa atau situasi yang sedang diteliti. Oleh sebab itu, diperlukan kedalaman analisis oleh peneliti ketika melakukan riset dan proses menemukan hasil penelitian. Karena secara umum, penelitian kualitatif ini nantinya bertujuan memeroleh data utama dari wawancara dan observasi. Penelitian kualitatif merupakan filsafat postpositivisme, di mana peneliti akan meneliti suatu kondisi objek yang alamiah dan peneliti menjadi instrumen kuncinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kualitatif dilakukan secara triangulasi atau gabungan dan analisis datanya bersifat induktif atau kualitatif. Penelitian kualitatif juga masih dibagi menjadi 5 jenis penelitian, yaitu fenomenologi, penelitian grounded theory, penelitian etnografi. Ini detail dan penjelasan lengkapnya! a. Fenomenologi. Penelitian fenomenologi ini artinya peneliti yang melakukan penelitian akan melakukan pengumpulan data melalui observasi partisipan untuk dapat mengetahui fenomena esensial partisipan apa yang ada di dalam hidupnya atau sepanjang pengalaman hidupnya. b. Penelitian Grounded Theory. Jenis penelitian selanjutnya adalah penelitian grounded theory yang mana peneliti dapat menggeneralisasi apa saja yang ia amati atau ia analisis secara induktif. Teori abstrak mengenai proses, tindakan, atau interaksi dapat dilakukan dan didapat berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti. c. Penelitian Etnografi. Di dalam jenis-jenis penelitian etnografi, peneliti akan melakukan studi terhadap budaya suatu kelompok dalam kondisi yang alamiah dan dilakukan melalui proses observasi dan atau wawancara. d. Penelitian Studi Kasus. Penelitian studi kasus akan mengenal lebih dalam atau memahami secara mendalam mengenai alasan suatu fenomena atau kasus tersebut bisa terjadi. Kemudian dari situ akan dikembangkan menjadi riset selanjutnya. Jenis penelitian ini nantinya akan dijadikan bahan untuk menguji hipotesis. e. Penelitian Narrative Research. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan sebuah studi terhadap seseorang individu atau lebih untuk dapat mendapatkan data mengenai sejarah perjalanan kehidupannya yang kemudian disusun menjadi laporan naratif yang kronologis. Biasanya, penelitian ini mengangkat pola mengenai bagaimana situasi atau kondisi tersebut bisa terjadi dan bagaimana upaya untuk menjaga atau memperbaiki situasi yang terjadi tersebut dengan data yang valid dan disusun secara ilmiah. Baca Juga Pengertian Purposive Sampling Jenis-Jenis Instrumen Penelitian Cara Membuat Kerangka Berpikir Cara Membuat Hipotesis Penelitian 2. Penelitian Kuantitatif Jenis-jenis penelitian yang selanjutnya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang merupakan investasi sistematis mengenai sebuah fenomena atau situasi dengan mengumpulkan data yang dapat diukur menggunakan teknik statistik, matematika, atau komputasi. Pada jenis-jenis penelitian kuantitatif, peneliti memiliki tujuan untuk mengembangkan dan menggunakan berbagai model sistematis, berbagai teori, dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam yang sedang terjadi. Pada intinya, penelitian kuantitatif merupakan suatu proses pengukuran. Proses pengukuran yang dilakukan dapat memberikan hubungan antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari adanya hubungan-hubungan kuantitatif. Biasanya penelitian kuantitatif ini digunakan dan diterapkan baik dalam ilmu alam maupun ilmu fisika. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, penelitian kuantitatif ini berlandaskan filsafat positivisme yang dipakai untuk meneliti sekumpulan populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data yang dilakukan biasanya menggunakan alat ukur atau instrumen penelitian dan analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik. Tujuan dilakukannya jenis-jenis penelitian kuantitatif ini adalah agar peneliti dapat menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat atau ditetapkan. Sama halnya seperti penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif juga dibagi menjadi beberapa jenis-jenis penelitian, yaitu metode survei dan metode eksperimen. a. Metode Survei. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei yang artinya metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan suatu data yang terjadi, baik pada masa lampau atau saat ini mengenai keyakinan, pendapat, karakteristik, dan hubungan variabel yang dapat digunakan untuk menguji beberapa hipotesis. Biasanya, hipotesis yang diuji bisa berupa variabel sosiologis dan atau psikologis dari sampel yang diambil dari populasi pengumpulan data yang digunakan melalui pengamatan yang diambil dari wawancara atau kuesioner dan dari hasil penelitian yang cenderung digeneralisasikan. b. Metode Eksperimen. Jenis-jenis penelitian di dalam penelitian kuantitatif selanjutnya adalah metode eksperimen. Di dalam metode eksperimen, metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen yang berupa treatment atau perlakuan terhadap hasil atau variabel dependen dan kondisi yang tak terkendalikan. Agar kondisi hasil atau variabel dependen dapat dikendalikan, maka di dalam penelitian eksperimen bisa menggunakan kelompok kontrol. Salah satu cara yang sering dilakukan pada metode eksperimen ini adalah melakukan penelitian di laboratorium. 3. Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan penyajian yang dilakukan dengan metode percobaan yang bersistem dan terencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan lain sebagainya. Tujuan dilakukannya penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui sebab-akibat yang tercipta antarvariabel. Pada proses penelitian eksperimen, peneliti akan meneliti mengenai bagaimana pengaruh suatu perlakuan terhadap sebuah variabel dan kemudian akan dibandingkan dengan variabel yang lain dengan perlakuan yang berbeda. Ada empat faktor utama di dalam penelitian eksperimen, yaitu hipotesis, variabel independen, variabel dependen, dan subjek. Sementara itu, hipotesis di dalam penelitian eksperimen merupakan keputusan pertama yang ditetapkan oleh peneliti yang sudah diuji. Kemudian berdasarkan hipotesis itu, selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan variabel independen dan variabel dependen serta menentukan subjek yang digunakan untuk penelitian. Penelitian eksperimen yang mungkin dilakukan, misalnya penelitian yang dilakukan pada bidang pendidikan yang biasanya memiliki tujuan menilai sesuatu atau membuktikan mengenai pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa dengan metode baru, dibandingkan dengan metode tradisional. Baca Juga Cara Membuat Tinjauan Pustaka Apa itu Snowball Sampling? Cara Membuat Angket Penelitian Langkah-Langkah Validitas Data 4. Penelitian Deskriptif Jenis-jenis penelitian selanjutnya yakni penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan menggunakan metode penelitian yang dalam proses pengumpulan datanya memungkinkan peneliti untuk dapat menghasilkan deskripsi mengenai fenomena sosial yang diteliti. Selanjutnya, melalui data deskriptif yang didapat, peneliti dapat mengidentifikasi bagaimana fenomena tersebut terjadi. Tujuan utama dilakukannya jenis-jenis penelitian deskriptif ini sebenarnya ada tiga, yang pertama adalah mendeskripsikan, kemudian menjelaskan, dan memvalidasi data atau temuan dari penelitian. Meskipun di dalam penelitian deskriptif ini memungkinkan untuk melibatkan berbagai variabel, tetapi hanya ada satu variabel yang digunakan untuk menjelaskan masalah. Ciri-ciri penelitian deskriptif ini di antaranya adalah memiliki metode penelitian yang berupa mendeskripsikan suatu variabel, memiliki hubungan sebab-akibat, hasil penelitiannya disajikan sesuai data, kemudian data tersebut dapat dikumpulkan pada periode tertentu, dan penelitian memiliki wilayah yang fleksibel atau bisa dilakukan di manapun. Sementara itu, jenis-jenis penelitian deskriptif ini memiliki kriteria tersendiri yang membedakan dengan jenis-jenis penelitian yang lain. Kriteria penelitian deskriptif diantaranya Jenis masalah yang dirumuskan harus layak. Tujuan dilakukannya penelitian tidak boleh terlalu luas, harus benar-benar terfokus. Data yang disajikan di dalam penelitian merupakan data berdasarkan fakta yang diambil melalui referensi atau hasil observasi. Jenis-jenis penelitian deskriptif ini harus memiliki pembanding untuk melakukan validasi data. Tempat dan waktu dilakukannya penelitian deskriptif harus jelas. Hasil penelitian pada penelitian deskriptif harus dijelaskan dan disajikan secara mendetail dan harus disajikan dalam gambaran mengenai objek penelitian. Contoh yang biasa dilakukan pada penelitian deskriptif ini misalnya, pada penelitian mengenai bagaimana motivasi perilaku membuat insta stories di Instagram. Di dalam penelitian ini, peneliti bisa merancang berbagai variabel, tetapi hanya satu variabel saja yang digunakan untuk melakukan penelitian, yaitu mengenai motivasi. 5. Penelitian Campuran Penelitian campuran menggunakan dua jenis penelitian. Jenis penelitian yang biasanya digunakan adalah penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Kedua penelitian tersebut digunakan di dalam satu penelitian. Penggunaan dua jenis penelitian ini dianggap akan mendapatkan hasil pemahaman yang lebih lengkap dan mendetail mengenai sebuah masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Jenis penelitian ini juga biasanya melibatkan berbagai asumsi filosofis, asumsi mengenai aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran kedua pendekatan tersebut. Tercampurnya pendekatan atau penelitian kualitatif dan kuantitatif di dalam satu penelitian akan menjadi lebih kompleks daripada hanya sekadar mengumpulkan suatu data, karena kemudian, hasil analisis akan mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data. Dilakukannya penelitian campuran yang mengolaborasikan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ini berfungsi untuk mengeksplorasi pandangan partisipan melalui penelitian kualitatif yang kemudian digunakan untuk menganalisis suatu sampel yang luas dengan penelitian kuantitatif. Biasanya langkah pertama yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Setelah melakukan penelitian kuantitatif, akan didapatkan data seputar interpersonal difficulties. Selanjutnya dilanjutkan dengan langkah kedua yang menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk dapat memberi validasi mengenai penelitian kuantitatif yang dilakukan. Langkah atau fase terakhir yang dilakukan pada penelitian campuran ini adalah kembali menggunakan penelitian kuantitatif agar dapat memberikan pengembangan hipotesis bagi penelitian kualitatif lebih lanjut. Penelitian campuran atau yang juga disebut penelitian gabungan atau mixed methods ini pada dasarnya terdiri atas penggabungan, perpaduan, hubungan, dan kelekatan dari kedua penelitian yang digunakan. Penelitian ini jika dilihat dari sejarahnya sudah mulai dikenal sejak tahun 1950-an ketika Campbell dan Fiske menggunakan metode multimethods. Alasan dilakukan jenis penelitian campuran ini diantaranya Untuk dapat lebih memahami berbagai masalah penelitian dengan mentriangulasi data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa perincian-perincian deskriptif. Jenis penelitian campuran atau penelitian gabungan ini dilakukan untuk mengeksplorasi suatu pandangan partisipan secara kualitatif dan kemudian dapat dianalisis kembali berdasarkan sampel yang luas yakni secara kuantitatif Agar hasil yang didapatkan kompleks, maka untuk memeroleh hasil-hasil statistik yang kuantitatif dalam suatu sampel diperlukan tindak lanjut dengan melakukan metode wawancara atau melakukan observasi terhadap sejumlah individu agar dapat membantu menjelaskan lebih jauh mengenai hasil statistik yang sudah diperoleh. Terakhir, dilakukannya penelitian campuran atau penelitian gabungan ini guna untuk mengungkap berbagai kecenderungan dan hak-hak dari suatu kelompok atau individu-individu yang tertindas. Sementara itu, tujuan keseluruhan penelitian campuran atau penelitian gabungan yang terdapat pada jenis-jenis penelitian ini adalah meneliti secara keseluruhan mengenai informasi yang meliputi berbagai unsur penelitian, baik kualitatif dan kuantitatif dan ada alasan rasional mengapa dilakukan penelitian campuran seperti yang sudah dijelaskan di atas. Untuk membedakan jenis-jenis penelitian campuran dengan jenis-jenis penelitian yang lain, maka diperlukan karakteristik atau ciri-ciri seperti di bawah ini. Peneliti harus mengungkapkan atau memberi kerangka dan alasan yang jelas mengapa memilih desain penelitian campuran atau penelitian gabungan. Metode penelitian menggabungkan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif sehingga datanya disajikan berupa data numerik dan data berupa teks atau kata-kata dan gambar. Penentuan prioritas pada penelitian ini tergantung pada tujuan penelitian yang akan dilakukan. Penggunaan jenis-jenis penelitian di dalam jenis-jenis penelitian campuran ini memungkinkan adanya data pengurutan di dalam penggunaan kedua jenis data. 6. Penelitian Empiris Jenis penelitian yang terakhir adalah penelitian empiris. Penelitian empiris merupakan metode penelitian atau pengumpulan data yang dilakukan dengan proses logis untuk dapat mendapatkan jawaban dari pertanyaan atau masalah yang diajukan. Pengertian empiris sendiri merupakan suatu istilah dalam filsafat untuk menjelaskan mengenai pengalaman atau sumber pengetahuan. Artinya, penelitian empiris yaitu jenis penelitian yang pengumpulan datanya diambil dari data-data lapangan sebagai sumber data utama, seperti hasil wawancara dan juga hasil observasi. Penelitian empiris ini digunakan untuk menganalisis perilaku masyarakat yang berpola dalam kehidupan sosial masyarakat yang selalu berinteraksi dan berhubungan dengan masyarakat. Selain itu, penelitian empiris ini juga digunakan untuk mengamati hasil dari perilaku manusia yang berupa peninggalan baik peninggalan fisik maupun arsip. Penelitian empiris ini juga biasanya menjelaskan tentang sebuah penelitian hukum yang berfungsi dalam melihat hukum sebagai arti yang nyata dan meneliti cara kerja di lingkungan masyarakat. Biasanya, jenis penelitian empiris ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara dalam. Sehingga tak heran jika banyak orang menyebutnya sebagai hukum sosiologis. Penelitian empiris ini juga biasanya diambil dari berbagai fakta yang ada di masyarakat, badan pemerintah, dan di instansi lainnya. Untuk mengumpulkan data pada jenis penelitian empiris, bisa dilakukan dengan tiga teknik yang bisa dilakukan sendiri-sendiri maupun dilakukan bersamaan sekaligus. Ketiga teknik pengumpulan data yang bisa dilakukan adalah melalui wawancara, angket atau kuesioner, atau observasi. Artikel Terkait 11 Jenis Laporan Penelitian Jenis-Jenis Angket 10 Contoh Karya Ilmiah Sistematika Makalah Langkah Penulisan Proposal Penelitian Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Pembahasan Dalam suatu metode ilmiah, terdapat hipotesis yaitu dugaan sementara dari suatu permasalahan yang diteliti. Setelah membuat hipotesis, maka penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis tersebut. Dalam suatu eksperimen, kita harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil eksperimen.
PROSIDINGHASIL PENELITIAN KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN. by Tirto Suwondo. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. PERSPEKTIF MEDIA MASSA DARING (ONLINE) TERHADAP LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER (LGBT) by Umi Farida. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa SD, khususnya pada materi simetri lipat dan simetri putar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang rancangannya mengacu pada desain penelitin Kemmis dan Mc. Tagart, yang meliputi
PengertianPenelitian Verifikasi, Ciri, Macam, Cara Menulis, dan Contohnya. Secara umum dapat diartikan bahwa evaluasi merupakan ulasan terkait suatu produk, layanan, atau sistem memenuhi persyaratan peraturan, spesifikasi, atau yang diberlakukan sesuai dengan rencana yang dijalankan. Sehingga riset ini seringkali dilakukan melalui proses internal.
IgidpaJ.
  • cytbaf66ge.pages.dev/384
  • cytbaf66ge.pages.dev/567
  • cytbaf66ge.pages.dev/232
  • cytbaf66ge.pages.dev/8
  • cytbaf66ge.pages.dev/493
  • cytbaf66ge.pages.dev/984
  • cytbaf66ge.pages.dev/355
  • cytbaf66ge.pages.dev/784
  • cytbaf66ge.pages.dev/700
  • cytbaf66ge.pages.dev/926
  • cytbaf66ge.pages.dev/167
  • cytbaf66ge.pages.dev/192
  • cytbaf66ge.pages.dev/25
  • cytbaf66ge.pages.dev/535
  • cytbaf66ge.pages.dev/135
  • hasil penelitian merupakan upaya untuk membuktikan kebenaran