Pendelegasianharus dilaksanakan dengan ekspektasi pragmatis yang didukung oleh sistem pengawasan yang baik guna menciptakan efektivitas dan efisiensi kerja serta produksi yang tinggi. e. Pemimpin sebagai pemberi tugas harus secara konsisten memberikan dukungan penuh ("backing") kepada setiap bawahan yang menerima pendelegasian tugas
JAKARTA, - Menjadi atasan, baik di perusahaan tempat Anda bekerja maupun ketika memiliki usaha sendiri, bukan hal yang mudah. Sebab, jabatan tersebut diikuti pula oleh tanggung jawab yang tidak ringan. Anda perlu memiliki keterampilan dan keahlian agar dapat menjalankan tugas itu dengan dari Reader's Digest, Selasa 27/10/2020, bila Anda baru dipromosikan sebagai atasan, berikut 8 hal yang harus Anda lakukan agar dapat menjadi atasan yang baik. Baca juga Atasan Semena-mena? Hadapi dengan Cara Ini agar Tak Ditindas Terus 1. Jadilah atasan yang dicintai Bila Anda kini menjadi atasan, Anda pasti tahu ada stigma dan stereotipe yang muncul di tempat kerja. Tidak jarang pula para pegawai kerap mengeluh tentang atasan mereka. Meskipun jabatan baru sebagai atasan adalah hal yang menyenangkan, namun pastikan Anda jangan menjadi bos yang bossy alias suka mengatur dan menyuruh. 2. Pahami bawahan Selain mengetahui kualitas pegawai atau bawahan yang baik, sebagai atasan, Anda juga harus mengetahui kekuatan para pegawai Anda. "Jika Tom adalah kasir yang baik dan para konsumen menyukai dia, maka jangan tempatkan Tom di dapur. Anda perlu agar Tom tetap bersemangat dan memberikan semangat kepada orang lain melalui pekerjaannya," kata Kevin B Donovan, senior vice president Otsuka-People. Baca juga Tips Karier Sukses, Begini Cara Dekat dengan Atasan Tanpa Menjilat Donovan menyatakan, atasan harus mengetahui bawahannya, baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Artinya, Anda harus meluangkan waktu untuk melihat kekuatan dan kelemahan para pegawai, sehingga talenta mereka dapat dimanfaatkan dengan baik. Temukan apa yang membuat pegawai bekerja dengan baik. Bantu mereka menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga mereka akan menjadi pegawai yang loyal. 3. Berpikir seperti pegawai, bertindak seperti atasan Pakar pemasaran Jerry Acuff menuturkan, Anda harus berpikir seperti pegawai agar bisa menjadi atasan yang baik. "Para pegawai ingin kita memedulikan mereka. Mereka ingin kita membantu mereka untuk mencapai kesuksesan," terang Acuff. Menurut dia, caranya adalah dengan memberikan instruksi pekerjaan yang kompeten, memadukannya dengan memberikan independensi pegawai dalam melakukan pekerjaannya. "Jatuh cintalah dengan para pegawai Anda. Anda telah diberikan salah satu tanggung jawab paling penting dalam hidup, yakni membantu seseorang mencapai kesuksesan," terang Acuff. 4. Inspiratif Semua orang pasti bisa memerintah orang lain, tapi menjadi atasan yang inspitatif membutuhkan keahlian. Cara menjadi pemimpin yang inspiratif adalah menginspirasi diri sendiri dulu. Cintai pekerjaan Anda, selalu cari cara memperbaiki pekerjaan, dan kemudian cari cara agar pekerjaan Anda lebih semangat itu dan turunkan ke para pegawai Anda. Pada akhirnya, para pegawai juga akan bekerja dengan baik. Baca juga Bos Garuda Kami Melarang Penyalahgunaan Wewenang Atasan ke Bawahan 5. Perlukah jadi teman? Jika Anda dipromosikan menjadi atasan dan sekarang memimpin rekan-rekan kerja, Anda akan berada di posisi yang sulit. Beberapa rekan kerja pun bisa jadi merasa canggung. Sebagai atasan, sudah menjadi tugas Anda untuk memimpin tim, bukan akrab berteman dengan mereka. "Jangan menjadi seseorang yang bukan diri Anda. Jangan berteman dengan anggota tim Anda, melainkan pahami dan hormati bahwa tugas seorang pemimpin sangat menantang, baik bagi Anda dan mereka," tutur Donovan. Pastikan batasannya jelas, jangan menunjukkan kesukaan terhadap kinerja salah seorang anggota tim saja, dan pastikan setiap orang mengetahui aturan main tim Anda. Baca juga Punya Atasan Bad Boss, Siasati dengan 5 Cara Ini 6. Beri perhatian Salah satu cara menjadi atasan yang baik adalah menjaga komunikasi yang jelas dan konsisten dengan pegawai. Ini artinya mereka harus tahu bahwa Anda bisa dihubungi atau diajak bicara kapan saja. Pakar karier eksekutif Natalie Currie merekomendasikan Anda berkomitmen menjadwalkan pertemuan bulanan secara tatap muka dengan pegawai dan jadikan ini kebiasaan. "Selalu luangkan waktu untuk ini, tandai di kalender Anda. Selama pertemuan tatap muka, hilangkan semua distraksi yang bisa mengganggu keterlibatan Anda dalam pembicaraan. Lakukan pertemuan di ruang yang hening dan pasang ponsel dalam mode getar," ungkap Currie. 7. Berbicara paling terakhir "Seringkali, atasan adalah pihak yang pertama membagikan perspektif, yang membuat para pegawai tidak punya opsi lain selain setuju," jelas Currie. Ia menekankan bahwa peran atasan yang baik adalah menstimulasi pemikiran dan mengundang tim berbagi ide secara luas. "Anda bisa mencoba meminta pegawai-pegawai membagikan apa yang mereka pikirkan, sebelum akhirnya Anda memberikan komentar. Jika Anda merasa harus berbicara terlebih dahulu, tanyakan pertanyaan ini, 'Saya memiliki beberapa pemikiran tentang topik ini, tapi sebelumnya saya ingin mendengar pandangan Anda masing-masing. Apa pandangan Anda tentang X?'" papar Currie. Baca juga Agar Karier Tak Terancam, Jangan Katakan 6 Hal Ini pada Atasan 8. Memanusiakan manusia Anggota tim Anda adalah manusia dan bukan robot. Atasan yang baik mengetahui dan memahaminya. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah meminta atau bertanya secara sopan, namun jangan mengajukan pertanyaan yang terlalu personal. Selain itu, kata Gina Folk, penulis buku 30 Strategies to Ensure Your Team’s Success and creator of the Mentor Up Method, pastikan Anda benar-benar mendengarkan jawabannya. Mengingat hari ulang tahun masing-masing anggota tim juga penting, termasuk tanggal-tanggal penting lainnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Kepemimpinanberorientasi prestasi [ achievement oriented leadership]Gaya ini seorang pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan untuk berprestasi seoptimal mungkin serta terus menerus mencari pengembangan prestasi dalam proses pencapaian tujuan tersebut.Dengan menggunkan gaya kepemimpinan tersebut, pemimpin Bawahan sulit diatur memang menjadi masalah yang tidak diinginkan setiap pemimpin. Meskipun pada dasarnya setiap karyawan memiliki karakter yang berbeda, tapi dalam beberapa hal sikap sulit diatur bisa menjadi hal serius. Memang hal ini tidak diinginkan, tapi pada umumnya memang akan tetap didapati oleh pimpinan di perusahaan Anda pernah mengalaminya? Bertemu dengan bawahan sulit diatur seperti itu pasti akan cukup menjengkelkan. Mengenai karyawan yang sulit diatur ini memang sampai sekarang banyak sekali pemimpin yang mencari cara untuk mengaturnya supaya pekerjaan dapat berjalan sebaik Bagaimana Cara yang Tepat Mengatasi Bawahan Sulit Diatur?Perlu diketahui bahwa dalam hal melakukan pekerjaan, maka tidak selalu berjalan dengan lancar. Kadang terdapat hambatan-hambatan yang disebabkan anak buah sendiri. Bahkan, beberapa bawahan sulit diatur dan cenderung bandel selama mengerjakan tugas yang diberikan kepada mereka. Bukan hanya pemimpin perusahaan yang terkena imbasnya, bahkan banyak dari karyawan lain akan ikut dirugikan karena sikap karyawan tersebut karena pekerjaannya berjalan tidak sesuai dengan rencana seharusnya. Berikut ini ada beberapa tips untuk menangani bawahan yang susah Sanksi kepada Bawahan Sulit DiaturCara pertama yang bisa Anda lakukan selaku atasan adalah menerapkan sanksi jika ada bawahan sulit diatur. Hukuman atau sanksi tentunya berguna dalam menghadapi atau mengendalikan tim Anda supaya lebih baik lagi dalam bekerja. Pada umumnya memang anak buah yang susah diatur atau bermalas-malasan memang belum menyadari adanya risiko hukuman yang mungkin diterimanya. Di samping itu juga Anda bisa memberikan bonus atau hadiah sebagai salah satu bentuk dari apresiasi kepada bawahan yang menunjukkan progres yang lebih baik. Dengan demikian anak buah Anda akan lebih termotivasi lagi dalam Sebaiknya Bersikap Disiplin dan TegasIni adalah cara berikutnya yang bisa Anda terapkan untuk menangani bawahan, yaitu dengan cara bersikap lebih disiplin dan tegas lagi. Kebanyakan memang anak buah akan menyepelekan instruksi dari atasan mereka yang terlihat kurang berwibawa dan tegas dalam menangani bawahannya. Hal inilah yang membuat bawahan merasa tidak takut lagi kepada atasan mereka. Tentunya perilaku yang disiplin dan tegas akan sangat dibutuhkan supaya kesadaran muncul di benak mereka ketika melakukan Seorang Atasan, Anda Wajib Berperilaku Baik kepada Anak BuahMeskipun memang bawahan Anda tersebut dikenal begitu sulitnya untuk diatur ketika sedang bekerja, tapi jangan sampai Anda memperlakukan yang tidak menyenangkan. Harusnya Anda lebih baik lagi dalam berperilaku, supaya mereka nantinya sadar dengan sendirinya terhadap apa-apa yang telah mereka lakukan, dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Cara ini tentunya membuat bawahan Anda merasa malu terhadap sikapnya yang tidak baik itu, sehingga kemungkinan besar mereka akan berjanji dan merasa bersalah untuk tidak mengulangi hal untuk Terus Membangun Tim TerbaikJika Anda mempunyai bawahan sulit diatur, harusnya Anda tetap membangun terus kinerja tim menjadi lebih solid dan kuat lagi. Sebaiknya tetap jaga supaya kerjasama tim menjadi lebih baik lagi. Nantinya dengan kerjasama yang baik, maka bawahan Anda yang dikenal susah diatur tersebut bisa lebih terkendali. Hal itu karena munculnya kesadaran setiap anggota wajib menyesuaikan diri mereka terhadap Memendam dan Larut dengan MasalahMemiliki bawahan sulit diatur memang sangat menjengkelkan bagi atasan. Tidak sedikit atasan yang merasa marah dan ada pula yang memilih memendam rasa kesalnya. Namun, jika hal ini terus berlanjut akan menimbulkan masalah yang serius antara atasan dan bawahan. Apalagi jika atasan terus mengungkit dan larut dalam masalah yang dihadapinya di lingkungan kerja. Maka dari itu, jangan sampai atasan memendam dan terlalu larut dengan masalah jika tidak ingin lebih Bisa Memberikan PenyadaranSampai saat ini memang seringkali bawahan tidak menyadari jika segala macam tingkah yang bandel tersebut bisa membuat mereka akan lebih sulit lagi dalam hal karier dan pekerjaan ke depannya. Seringkali mereka salah paham. Bahwa jika dapat melawan atasan maka dianggap sebagai orang yang kuat, punya pemikiran kritis, dan lebih baik dari atasan mereka. Memang dalam beberapa kasus hal tersebut akan dibutuhkan untuk menggali pemikiran kreatif dan out of the box, tapi tidak sedikit yang justru bermasalah. Hal tersebut tentunya akan berdampak tim yang akan menjadi tidak efektif lagi dan tidak berkinerja baik kedepannya. Bahkan pada akhir tahun, tim akan mendapatkan penilaian yang cukup yang kinerjanya buruk mungkin akan mengira bahwa sikapnya sudah benar, padahal dalam kondisi tersebut semua orang yang terlibat mengalami hal yang tidak diinginkan. Padahal dalam situasi seperti itu, ada kemungkinan pikiran mereka belum tersadarkan. Anggapannya mungkin atasannya salah, tapi kenyataannya mereka sendiri yang salah. Tentunya sebagai seorang atasan wajib untuk memberikan itu, atasan juga berhak untuk menilai. Sehingga siapapun yang memperoleh penilaian terbaik akan bisa menjadi bahan evaluasi bersama. Hal tersebut tentunya akan menjadi pilihan mereka sendiri untuk bersikap seperti apa ke depannya. Namun apabila memang bawahan sulit diatur tersebut tidak menunjukkan perbaikan, maka tentu Anda selaku atasan wajib untuk memberikan penilaian sebagaimana mestinya. Hal tersebut supaya mereka menunjukkan kinerja dan sikap yang lebih baik. Jika kejadiannya terus terulang maka hal tersebut adalah pilihannya sendiri. Hal ini karena sejak awal Anda sudah tahu harus melakukan Bawahan Sulit Diatur, Coba Tunjukkan Rasa HormatPerlu Anda ketahui jika setiap orang berhak untuk menunjukkan ekspresinya. Hal ini juga termasuk bagaimana perasaannya kepada para pemimpinnya. Tentunya setiap orang tidak berhak memaksakan menyukai diri Anda sendiri. Mengapa demikian? Hal tersebut karena adanya penghormatan yang merupakan bagian yang tidak dapat diintervensi oleh orang sekali atasan yang ingin dihormati karena mereka memang layak untuk dihormati. Padahal yang demikian juga bukan hanya atasan saja yang berhak tapi bawahan juga. Sehingga muncul anggapan bahwa keduanya tersebut layak untuk dihormati atau saling menghormati. Lalu siapakah yang wajib untuk memberikan rasa hormat lebih dahulu? Sebenarnya hal ini tergantung kesadaran pribadi saat ini posisi Anda adalah pemimpin? Apalagi jika posisi Anda tergolong lebih tinggi dari mereka. Sehingga di sini diperlukan sikap keteladanan dengan lebih dahulu memberikan hormat kepada bawahan di atas adalah beragam cara agar Anda bisa menghadapi bawahan sulit diatur. Tengan melakukan sebagaimana yang disebutkan di atas, maka bawahan Anda diharapkan akan jauh lebih baik lagi. Tentunya prosesnya butuh waktu yang mungkin tidak instan. Dengan usaha dan proses yang sesuai, maka tim perusahaan akan lebih baik lagi kinerjanya. Yang namanya perbaikan, tentu harus strategis dan jelas membawa perubahan lebih baik. Untuk mendukung perusahaan Anda menjadi lebih baik, maka Kerjoo hadir untuk Anda menawarkan solusi yang bisa meningkatkan produktivitas perusahaan Anda. Melalui sistem absensi online yang praktis, Anda pun bisa secara bertahap mengelola sumber daya perusahaan Anda dengan cara yang lebih gratis

Kitaakan terlihat lebih percaya diri dan membeli waktu untuk menemukan kata yang tepat untuk situasi apa pun. 4. Selalu bertindak daripada diam menunggu. Para pemimpin berkualitas biasanya memiliki mentalitas bahwa bertindak lebih baik daripada diam sama sekali. Jika menghadapi masalah, menunda-nunda sesuatu adalah hal.

image via pixabay8 Cara Mendelegasikan Tugas Kepada Bawahan Secara Efektif - Seorang Manajer yang baik akan selalu menemukan cara untuk bekerja secara efektif dan efisien dengan bawahannya. Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi, maka sangat penting untuk membedakan antara peran dan tanggung jawab masing-masing karyawan dan bagaimana mereka dalam kasus tertentu, seorang pemimpin mungkin akan memutuskan untuk mendelegasikan beberapa tugas kepada bawahannya. Kedengarannya ini bukanlah tugas yang mudah, jadi Anda harus strategis, terinformasi, dan kategoris. Pada artikel berikut ini, saya akan membagikan kepada Anda beberapa cara hebat yang dapat Anda gunakan agar organisasi dapat lebih berhasil mengimplementasikan pendelegasian tugas tersebut. Untuk itu silahkan baca ulasannya hingga selesai dalam uraian di bawah Cara Mendelegasikan Tugas Kepada Bawahan Secara Efektif, antara lainPilih tugas yang ingin Anda wewenang yang diperlukan untuk tugas orang terbaik untuk instruksi yang kepercayaan penuh kepada pada keterampilan jadwal yang pasti dan sistem tindak kredit tertulis dan kita akan bahas satu persatu kedelapan cara tersebut diatas berikut Pilih Tugas Yang Ingin Anda DelegasikanAda hal yang lebih penting dari sekadar mendelegasikan peran kepada bawahan Anda. Anda harus memastikan bahwa Anda memilih tugas tertentu yang ingin Anda delegasikan tersebut dengan hati-hati. Ingat, tidak semua fungsi dan tugas dapat didelegasikan kepada bawahan Anda, sehingga Anda perlu memastikan bahwa Anda tidak memberikan tugas yang jauh di luar kemampuan, keterampilan, atau tanggung jawab bawahan Anda tersebut. Menerapkan delegasi adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa lebih banyak tugas yang dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, dan itu juga membangun kerjasama Berikan Wewenang Yang Diperlukan Untuk Tugas ItuJika Anda ingin supaya tugas dapat diselesaikan dengan memuaskan, maka penting bagi Anda untuk memastikan bahwa Anda telah mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam banyak kesempatan akan memberi kepercayaan kepada karyawan yang mereka butuhkan saat menangani tugas tertentu sehingga memberi Anda jaminan untuk memberikan hasil yang lebih baik, yang sesuai dengan harapan Anda tanpa mengorbankan situasi Pilih Orang Terbaik Untuk DidelegasikanSebagai seorang Manajer, Anda memiliki kapasitas dan wewenang untuk memberi tahu area di mana setiap karyawan yang bekerja di bawah Anda kuat dan area yang merupakan kelemahan mereka. Berdasarkan analisis tersebut, maka Anda perlu memastikan bahwa Anda telah mendelegasikan tugas tersebut kepada karyawan yang Anda yakini memiliki kualitas dan kemampuan terbaik untuk memberikan hasil juga perlu memantau keterampilan orang yang ingin Anda delegasikan perannya dan mencari tahu apakah mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya atau tidak. Cara ini bekerja paling baik terutama jika Anda mencari karyawan yang telah bekerja dengan Anda dengan cermat dan telah memantau kemajuan mereka di masa Berikan Instruksi Yang JelasJika Anda ingin menerapkan pendelegasian tugas kepada bawahan secara efektif, maka Anda perlu memberikan instruksi yang jelas kepada karyawan yang ingin Anda berikan tugas atas nama Anda itu. Instruksi yang jelas tidak hanya akan memudahkan pekerjaan bagi karyawan yang telah Anda pilih, akan tetapi juga memungkinkan mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Ini akan membantu dalam menarik garis antara apa yang boleh dan tidak boleh kasus ini, pastikan untuk memberikan semua informasi penting terkait tugas dengan memastikan bahwa bawahan Anda tersebut telah memahami semua elemen yang terkait dengan tugas Tunjukkan Kepercayaan Penuh Kepada Mereka Jika Anda ingin mendapatkan hasil terbaik dari karyawan Anda, pastikan bahwa Anda menunjukkan kepercayaan penuh kepada mereka. Percaya bahwa mereka akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut berdasarkan kemampuan dan keterampilan mereka dengan lebih baik. Hal tersebut akan membantu membangun kepercayaan diri mereka dan pada akhirnya menghasilkan pekerjaan yang luar pernah merasa bahwa Anda adalah satu-satunya orang yang dapat melakukan pekerjaan tertentu seperti yang diharapkan. Hanya karena beberapa karyawan tidak dilibatkan setiap hari dalam tugas-tugas semacam itu, maka itu tidak selalu berarti bahwa mereka tidak mampu melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda menunjukkan kepercayaan terhadap mereka bahwa mereka akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan Fokus Pada Keterampilan MengajarKetika Anda mendelegasikan tugas kepada bawahan Anda, itu tidak berarti bahwa Anda pada dasarnya memberikan tugas yang tidak Anda sukai untuk dilakukan kepada mereka. Sebaliknya, itu berarti bahwa Anda mengizinkan bawahan Anda untuk secara aktif memperluas penilaian dan keterampilan mereka terkait tugas kata lain, Anda perlu menyadari bahwa beberapa bawahan Anda mungkin akan membuat kesalahan dalam proses memahami dan mempelajari keterampilan baru yang menyertai peran tersebut. Oleh karena itu, akan lebih tepat untuk terus mengajari mereka tentang cara menangani masalah tersebut daripada menghukum Munculkan Jadwal Yang Pasti Dan Sistem Tindak LanjutAnda harus memastikan bahwa Anda telah menetapkan tanggal penyelesaian untuk tugas tersebut setelah Anda mendelegasikannya. Juga, pastikan bahwa Anda telah memasukkan pencapaian dalam timeline untuk membantu Anda dalam memantau kemajuan secara terus menerus tanpa menanyakan pertanyaan yang tidak perlu sepanjang waktu, tentang perkembangan tugas hal yang tepat untuk mengizinkan bawahan Anda melakukan pekerjaan mereka tanpa perlu melihat dari balik bahu untuk mengetahui sejauh mana mereka telah melangkah. Tetapi pada saat yang sama, sangat penting untuk terus memantau kemajuannya secara Memberikan Kredit Tertulis Dan UmumDalam semangat loyalitas, penting untuk memastikan bahwa Anda juga mengakui bawahan Anda bahwa Anda telah mendelegasikan peran juga kepadanya. Hal ini penting karena akan membantu dalam memupuk kepuasan yang besar atas pekerjaan yang telah dilakukan dan pada saat yang sama dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan bimbingan dan penilaian kinerja itu artinya, ketika mendelegasikan tugas kepada bawahan Anda, maka Anda harus memastikan bahwa Anda telah memberi tahu pihak terkait tentang hal itu dalam bentuk tertulis dan orang lain juga telah mengetahuinya melalui komunikasi umum yang telah ditetapkan seperti memo, email dan Anda ingin mengimplementasikan terkait dengan cara mendelegasikan tugas kepada bawahan secara efektif, maka Anda harus tahu bahwa ada tantangan yang akan muncul dalam bawahan Anda yang memiliki kompetensi untuk naik ke posisi manajerial melalui inisiatif semacam itu, dan karenanya harus dianggap sebagai aspek penting dari sebuah organisasi. Anggaplah hal ini sebagai peluang bagus untuk mencegah kekosongan dalam organisasi pada waktu tertentu karena ini menunjukkan bahwa karyawan dapat dengan mudah mengambil alih posisi Manajer dan memberikan hasil yang lebih hal yang paling penting adalah Anda harus memastikan bahwa tugas tersebut disampaikan dengan tepat, pada artikel ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda dan dapat memperluas wawasan Anda dalam kaitannya dengan pendelegasian tugas kepada bawahan Anda.

Otoritasstaf bukan wewenang nyata karena manajer staf tidak memesan atau menginstruksikan tetapi hanya menyarankan, merekomendasikan, dan nasihat di daerah staf spesialis ‘keahlian; manajer bertanggung jawab hanya untuk kualitas nasihat (sesuai dengan standar profesi masing, dll). Otoritas staf mewakili hubungan komunikasi dengan manajemen.
Friday, September 13, 2019 Perusahaan Dalam sebuah perusahaan yang sehat dan sedang berkembang, biasanya dibutuhkan seorang supervisor guna untuk mencapai target atau sasaran kinerja perusahaan. Peran seorang supervisor dibilang cukup penting karena secara umum tugas supervisor adalah sebagai pengawas dan pengarah sistem kerja pada unit kerjanya. Secara struktural, jabatan supervisor berada di antara level manajer operasional dan staf pelaksana. Seorang supervisor dituntut untuk menjembatani antara pencetus gagasan yaitu manajer dan staf pelaksana atau staf bawah. Nah, oleh karenanya dibutuhkan skill komunikasi yang baik yang harus dimiliki oleh seorang supervisor. Tidaklah mudah tugas seorang supervisor, karena sering kali seorang supervisor harus bekerja di bawah tekanan. Seorang supervisor yang handal harus mampu membantu dan mencapai produktivitas kinerja sebuah perusahaan, tidak jarang diperlukan bekerja turun ke lapangan untuk mengecek dan melaksanakan perencanaan yang sudah dibuat oleh manajernya. Apa itu Supervisor? Supervisor berasal dari kata supervise yang artinya mengawasi dan mengarahkan. Maka secara sederhana, supervisor adalah seorang karyawan yang bertugas sebagai penyelia. Seorang supervisor mengawasi dan mengarahkan beberapa staf di bawahnya dalam sebuah bidang pekerjaan tertentu, sebagai contoh supervisor lapangan, supervisor pendidikan, supervisor gudang, supervisor restoran, supervisor finishing, supervisor sipil konstruksi dan lain sebagainya. Supervisor merupakan jabatan manajer pada tingkat bawah yang berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan feedback yang efektif dan mengorganisasikan pekerjaan karyawan dengan mengarahkan, melancarkan, membimbing, memotivasi, dan mengendalikan sistem kerja secara efektif. Kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang supervisor sering disebut dengan supervise atau penyeliaan. Para supervisor sebagai bagian dari manajemen perusahaan memerankan peran penting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Pengertian Supervisor Menurut Para Ahli Pengertian supervisor yang pernah disampaikan oleh beberapa para ahli, antara lain Menurut Moekijat 1990, dalam bukunya Asas-asas Perilaku Organisasi, supervisor adalah seorang anggota dari manajemen lini depan yang bertanggung jawab atas pekerjaan dari kelompoknya kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi. Pendapat Sarwoto 1993, dalam bukunya Dasar-Dasar Organisasi Manajemen, supervisor adalah seseorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelompok kerjanya. Raphael, R. Kavanaugh dan Jack D. Ninemeier 2001, dalam bukunya Supervision in the Hospitality Industry, mengemukakan supervisor adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola karyawan level bawah atau karyawan lainnya yang tidak mempunyai bawahan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa supevisor adalah orang yang melakukan kegiatan memimpin pengelolaan para karyawan secara langsung dalam pelaksanaan tugas pada suatu unit kerja tertentu dengan cara mengamati, membimbing atau mengarahkan, dan merangsang segala aktivitas karyawan sehingga mancapai tujuan organisasi atau perusahaan. Tugas dan Wewenang Supervisor Seorang supervisor harus bisa mengkoordinasikan tenaga kerja dalam pelaksanaan tugas dengan cara mangamati dan mangarahkan kegiatan tersebut. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya mengenai tugas seorang supervisor. Memang pekerjaan yang harus dilakukan seorang supervisor adalah tidaklah mudah, yaitu segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan tugas pengelolaan tenaga kerja dan juga harus bisa mengkoordinasikan hubungan baik antara level manajemen dengan karyawan. Berikut ini adalah beberapa pekerjaan supervisor dalam sebuah perusahaan Mengatur Staf Bawahan Menerangkan job description dengan baik kepada staf bawahan Memberikan pengarahan/briefing rutin dengan baik kepada staf di bawahnya Mengatur dan mengawasi pekerjaan para staf bawahannya Memberikan motivasi kerja kepada semua staf di bawahnya. Berikut ini penjelasan rincian job description-nya 1. Mengatur Staf Bawahan Sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana, seorang supervisor haruslah bukan orang yang cuek, Ia harus mampu mengelola dan mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana. Selain itu, seorang supervisor harus mampu menyelesaikan masalah yang terjadi di tempat kerja. Supervisor perlu untuk membuat regulasi terkait dengan mekanisme penyelesaian tugas perusahaan yang diemban oleh staf di bawahnya supaya tercipta suasana kerja yang tertib dan disiplin. 2. Menerangkan job description dengan baik kepada staf bawahan Seorang supervisor harus mampu memberikan penjelasan mengenai job description staf di bawahnya. Fungsi supervisor yakni menjembatani antara perencanaan yang dibuat oleh manajer kepada staf bawahnya. Ini yang menjadi tantangan sendiri bagi seorang supervisor. Terkadang tugas yang keluar dari manajer tidak bisa langsung dicerna oleh staf pelaksana. Perlu penjelasan yang baik dari supervisor untuk mengarahkannya supaya tugas bisa dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. 3. Memberikan pengarahan/briefing rutin dengan baik kepada staf di bawahnya Supervisor bertugas untuk memberikan pemahaman mengenai target dan sasaran kinerja para bawahannya. Dengan pengarahan yang rutin akan membuat tugas para staf terlaksana dengan baik dan sesuai dengan target dan sasaran kerja. Pengarahan yang rutin juga akan membuat jalur komunikasi yang baik antara staf, sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman. Seorang supervisor yang baik dan perhatian bisa mengemban tugas dari manajer dan mengayomi staf yang perlu diberikan arahan. 4. Mengatur dan mengawasi pekerjaan para staf bawahannya Supervisor bertugas melakukan kontrol dan memberikan evaluasi terhadap kinerja staf dari setiap tugas yang wajib dilakukannya. Secara tidak langsung inilah bentuk tanggung jawab seorang supervisor kepada manajer atas kinerja staf pelaksana. 5. Memberikan motivasi kerja kepada semua staf di bawahnya Salah satu tugas supervisor yang bisa dianggap merangkap tugas HRD adalah harus bisa memotivasi staf pelaksana yang ada di bawahnya. Seorang supervisor memberikan motivasi supaya staf pelaksana tidak kehilangan fokus dan jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan. Jika level tugas yang diberikan cukup berat, supervisor harus mampu membuatnya mudah dan menyenangkan untuk diselesaikan. Supervisor yang baik akan melatih atau memastikan bahwa karyawannya dilatih dengan baik sesuai tugasnya. Sebagai sebuah jabatan di dalam organisasi perusahaan, tentunya seorang supervisor mempunyai beberapa wewenang, yaitu sebagai berikut Seorang supervisor berhak untuk menghentikan sebuah kegiatan/tugas yang dinilai kurang bermanfaat. Selanjutnya supervisor memberikan laporan kepada atasannya guna menentukan tindak lanjut yang perlu dilakukan jika kegiatan/tugas benar-benar diberhentikan. Seorang supervisor berhak memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh staf bawahannya. Seorang supervisor memiliki wewenang untuk memberikan usulan mengenai kenaikan jabatan bagi staf bawahannya. Seorang supervisor berhak untuk membuat sistem peneguran terhadap staf di bawahnya yang melakukan kesalahan atau pelanggaran. Jika diperlukan, supervisor bisa melanjutkannya ke atasan untuk diberikan hukuman yang lebih berat. Syarat dan Keterampilan untuk dapat Menjadi Supervisor1. Minimal Lulusan S1Umumnya syarat pertama yang diajukan oleh perusahaan yang sedang mencari supervisor adalah minimal mempunyai ijazah sarjana. Terkadang dari jurusan apa pun dapat diterima menjadi supervisor, namun ada bidang tertentu yang mengharuskan lulusan sarjana yang relevan dengan kebutuhan supervisor. Sebagai contohnya, perusahaan yang bergerak di bidang IT, yang mana membutuhkan supervisor lulusan S1 Teknologi Informasi/Sistem Memiliki Sertifikat Pelatihan Sesuai dengan Bidang yang Dibutuhkan Menjadi Nilai TambahTak hanya lulusan S1, beberapa perusahaan meminta calon applicant supervisor memiliki sertifikat penunjang yang benar-benar menyatakan bahwa ia mempunyai skill yang mumpuni dalam bidang keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaan supervisor yang dibutuhkan. 3. Berpengalaman dalam OrganisasiPengalaman organisasi dapat dijadikan sebagai indikator oleh perusahaan untuk menilai yang bersangkutan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Semakin banyak pengalaman organisasi, semakin menjadi nilai tambah karena calon applicant dipandang bisa bekerjasama dengan baik dalam sebuah tim. Karena seorang supervisor akan dihadapkan dengan individu maupun lapangan yang selalu baru sehingga dibutuhkan kemampuan adaptasi dan bersosialisasi dengan pekerja Memiliki Skill Komunikasi yang BaikSkill komunikasi yang baik sangat penting dimiliki oleh seorang supervisor. Hal ini karena pekerjaan supervisor identik dengan banyak komunikasi, termasuk mengarahkan orang lain, di mana membutuhkan kemampuan komunikasi baik lisan maupun tulisan yang baik. Supervisor juga akan sering melakukan evaluasi dengan para karyawan dan juga tentunya rapat dengan para petinggi perusahan, seperti manajer, direktur, dan komisaris Memiliki Keterampilan InterpersonalSupervisor yang baik adalah supervisor yang dapat membuat staf pelaksananya merasa terbuka untuk berkomunikasi. Disinilah keterampilan interpersonal dibutuhkan oleh seorang supervisor. Dengan kombinasi kepribadian dan profesionalisme yang tepat, seorang yang bekerja sebagai supervisor akan dapat menciptakan hubungan kerja yang sehat dengan tim dan juga pihak Mengetahui Kebijakan PerusahaanSeorang supervisor harus mengathui tentang kebijakan perusahaan secara umum. Hal ini disebabkan seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut diwajibkan untukmematuhi kebijakan yang telah dibuat perusahaan. Sebagai atasan, tentu harus mengerti apa saja kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai pedoman dalam menjalankan opersional Memiliki Kemampuan Problem-solving yang BaikDalam bekerja tentu saja akan dihadapkan dengan sejumlah masalah. Karenanya, seorang supervisor harus memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Kemampuan problem solving yang baik tersebut akan membantu seorang supervisor ketika memahami dan menilai situasi atau isu permasalahan dan mengembangkan rencana yang efektif untuk mengatasinya. Dalam menjalankan tugasnya, supervisor terlibat dalam setiap kegiatan manajemen perusahaan. Kegiatan tersebut berupa penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perancanaan, pengorganisasian, pendayagunaan SDM, pembinaan, dan pengendalian. Menjadi supervisor berarti menduduki jabatan penting yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain dan pekerjaannya sendiri. Mereka harus memecahkan masalah, mengambil keputusan dan mengambil tindakan dalam menangani masalah perusahaan terutama kepada staf yang ada di bawahnya.
Oleh: Bambang Supiansyah,S.IP.,M.Kes. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan BKD Kab.Kotim. Bukan rahasia umum bahwa konflik adalah suatu yang desdruktif / merusak, karena itu sedapat mungkin konflik tersebut harus dihindari, namun fakta menunjukan bahwa dengan adanya konflik dapat memicu banyak kemajuan, inovasi dan kreatifitas, hal ini bila ditinjau
KepribadianPemimpin Penentu Masa Depan Perusahaan. Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis. #1 Pemimpin yang Arogan. #2 Perkataan Tidak Mencerminkan Perbuatan. #3 Tidak Pandai Berkomunikasi. #4 Takut Akan Perubahan. Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula. #5 Lari dari Masalah. kegiatanbaik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun horizontal (antara sesama unit/rekan kerja), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Setiap perusahaan memiliki target perusahaan yang harus dicapai, begitu pula dengan CV Agung Mitra Sejahtera. Dalam sistem kerjanya, INILAHSEBABNYA KENAPA SETIAP STAF KOMANDAN SEBAGAI BAWAHAN HARUS MERESPON SETIAP PESAN WHATSAPP DARI PIMPINANNYA Pesan yang dikirimkan oleh seorang komandan atau pimpinan suatu institusi bisa merupakan nasihat, arahan, atau bahkan petunjuk perencanaan. Kesemuanya itu harus dipedomani dan dilaksanakan 5 Perlakuan Pada Bawahan Seorang pemimpin mempunyai bawahan yang kerap disebut pengikut. Pengikut pemimpin adalah orang-orang yang percaya terhadap kemampuan, kecakapan, dan perilaku pemimpinnya yang baik. Pengikut akan menjalankan tugas dan perintah atas dasar rasa kagum dan hormat. Seorang pemimpin hampir tidak berjarak dengan aiGF.
  • cytbaf66ge.pages.dev/235
  • cytbaf66ge.pages.dev/58
  • cytbaf66ge.pages.dev/654
  • cytbaf66ge.pages.dev/436
  • cytbaf66ge.pages.dev/278
  • cytbaf66ge.pages.dev/813
  • cytbaf66ge.pages.dev/51
  • cytbaf66ge.pages.dev/586
  • cytbaf66ge.pages.dev/598
  • cytbaf66ge.pages.dev/357
  • cytbaf66ge.pages.dev/842
  • cytbaf66ge.pages.dev/504
  • cytbaf66ge.pages.dev/816
  • cytbaf66ge.pages.dev/970
  • cytbaf66ge.pages.dev/842
  • seorang staf atau bawahan yang baik harus menunjukkan